Batam, Radarhukum.id – Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengungkapkan, kondusifnya situasi di Batam tidak terlepas dari peran insan pers yang menyampaikan informasi positif dan bertanggung jawab. Hal itu ia sampaikan saat menggelar silaturahmi bersama para pemimpin redaksi dan wartawan Batam di Aula Engku Hamidah, Lantai IV Kantor Wali Kota Batam, Rabu (3/9/2025).
Silaturahmi berlangsung akrab dan penuh kehangatan. Hadir mendampingi Wali Kota, Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Candra, Pj Sekda Batam Firman, Kadiskominfo Rudi Panjaitan, Kepala Biro Umum BP Batam M. Taofan, serta sejumlah kepala dinas dan deputi BP Batam.
Dalam kesempatan itu, Amsakar menyebut kegiatan silaturahmi ini dilakukan karena masa kepemimpinan dirinya bersama wakil wali kota telah lewat satu semester 2025. “Mungkin ada hal-hal yang selama ini belum terkomunikasikan dengan baik. Momentum ini kita gunakan untuk mendialogkannya,” ujarnya.
Amsakar juga menyinggung dinamika yang terjadi di tingkat nasional dan daerah. Ia menilai penting bagi Batam untuk tetap menjaga stabilitas, salah satunya melalui peran media. Ia mencontohkan keputusan Pemko Batam membatalkan pesta rakyat beberapa hari lalu. Keputusan tersebut mendapat apresiasi karena dianggap sejalan dengan arahan pusat dan diambil setelah koordinasi intens dengan Forkopimda.
“Keputusan kami di Batam ternyata sejalan dengan keputusan di Jakarta. Bahkan, sebelum publikasi, kami sudah berdiskusi hingga larut malam bersama Forkopimda. Alhamdulillah, langkah ini dinilai tepat dan solid,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amsakar menyebutkan, pemerintah pusat juga menekankan tiga hal penting: memastikan kegiatan teknis benar-benar dijalankan, mempercepat kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat seperti penyaluran bantuan, serta menjaga intensitas komunikasi dengan Forkopimda. “Tiga poin ini sudah kita lakukan sejak awal, bahkan lebih cepat dari arahan pusat,” tambahnya.
Ia pun mengingatkan agar semua pihak tidak mencari panggung di tengah situasi sensitif, seperti membuat pernyataan yang memperkeruh suasana atau bepergian ke luar negeri. Sebaliknya, yang dibutuhkan adalah kerja nyata di lapangan dan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
Amsakar mencontohkan beberapa audiensi yang berlangsung kondusif, mulai dari mahasiswa hingga serikat pekerja. Semua pertemuan berjalan baik tanpa eskalasi yang meresahkan.
“Saya percaya ini berkat komunikasi yang konstruktif. Bahkan ketika ada hoaks beredar, aparat kita sigap meng-counter sehingga masyarakat tetap tenang,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Amsakar kembali menyampaikan apresiasi kepada media yang telah menjaga suasana Batam tetap kondusif.
“Atas nama pribadi dan Ibu Wakil, saya ucapkan terima kasih kepada insan pers. Kontribusi ini menjadi fondasi penting bagi program-program selanjutnya. Mudah-mudahan kerja sama ini terus terjaga demi kebaikan bersama,” pungkasnya.






























Discussion about this post