Pati, Radarhukum.id – Semangat refleksi dan tekad memperjuangkan kemajuan desa memenuhi Balai Desa Puncel, Selasa (8/7/2025), dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kecamatan Dukuhseti. Acara yang dihadiri puluhan Kepala Desa, Sekretaris Desa (Sekdes), perangkat desa se-Kecamatan Dukuhseti, serta Camat, Kapolsek, dan Danramil setempat ini, menjadi momen penting untuk menengok perjalanan panjang organisasi sekaligus menatap tantangan masa depan, terutama terkait percepatan digitalisasi dan kesejahteraan para ujung tombak pemerintahan desa.
Ketua PPDI Kecamatan Dukuhseti, Suwarno, dalam pidato pembukanya menegaskan bahwa HUT bukan sekadar seremoni. “Makna dari ulang tahun PPDI adalah merupakan refleksi atau mengenang sejarah lahirnya organisasi dan selalu mengevaluasi,” tegasnya di hadapan para anggota. Ia menekankan pentingnya belajar dari perjalanan 19 tahun demi terus meningkatkan kinerja dan pelayanan optimal kepada masyarakat.
Suwarno secara khusus menyoroti lompatan besar yang dialami perangkat desa dalam satu dekade terakhir.
“Untuk perkembangan perangkat desa saat ini dengan 10 tahun yang lalu banyak perbedaan dari segi pekerjaan. Sekarang dituntut bisa mengikuti era digitalisasi, sedangkan 10 tahun lalu masih manual,” paparnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi realitas baru di mana penguasaan sistem informasi desa, aplikasi pelaporan elektronik, dan pelayanan publik berbasis online menjadi kompetensi wajib. Transformasi ini, meski menambah beban kerja, diakui sebagai keniscayaan untuk efisiensi dan transparansi.
Namun, di balik tuntutan kompetensi baru dan kompleksitas tugas yang meningkat, Suwarno menyuarakan harapan sekaligus keprihatinan mendalam terkait kesejahteraan.
“Harapan dari PPDI kedepan agar dengan bertambahnya beban kerja yang diemban oleh PPDI juga diimbangi oleh kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah,”tegasnya.
Harapan ini berangkat dari kenyataan pahit yang kerap menghambat semangat pengabdian.”Tantangan yang dihadapi selama menjadi bagian dari PPDI adalah manakala kita dihadapkan oleh tersendatnya penyaluran siltap (gaji) oleh Pemda,” ungkap Suwarno.
Untuk mengatasi persoalan kesejahteraan ini, Suwarno memaparkan strategi ganda PPDI.”PPDI selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan bagi anggota baik melalui internal maupun eksternal,” jelasnya.
Ditambahkannya, secara internal, upaya dilakukan melalui kesejahteraan yang dibangun dari swadaya anggota yaitu beriuran untuk kegiatan sosial yang selama ini sudah dilakukan. Sementara secara eksternal, PPDI aktif melakukan koordinasi kepada Pemda untuk ada peningkatan kesejahteraan, mendorong komitmen pemerintah daerah dalam memenuhi hak para perangkat desa.
Suasana silaturahmi dan refleksi bersama diperkuat dengan kehadiran seluruh jajaran perangkat desa dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Dukuhseti. Sutiyono sebagai Ketua Pasopati Kecamatan Dukuhseti menambahkan pesan penting tentang persatuan dan kesiapan menghadapi tantangan ekonomi. “Kami berharap bisa bersatu dengan semua kepala desa dengan tujuan memajukan desa masing-masing terutama di kecamatan Dukuhseti,” seru Sutiyono.
Discussion about this post