Sarolangun, Radarhukum.id — Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan sejumlah titik jalan utama di Kecamatan Mandiangin Timur mengalami kerusakan parah.
Kerusakan ditemukan mulai dari ruas Sungai Abang, Taman Dewa, hingga ke Desa Guruh Baru. Beberapa titik di Desa Hutang Baru, Jati Baru, dan Meranti Baru juga mengalami kondisi serupa.
Dua titik kerusakan paling parah terletak di sekitar gapura Desa Guruh Baru dan wilayah Desa Jati Baru. Akibat kondisi tersebut, warga berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya dan memasang portal guna menggalang sumbangan dari pengendara yang melintas, demi perbaikan jalan. Namun upaya warga itu belum mampu mengatasi masalah kerusakan jalan secara maksimal.
Kepala Desa Jati Baru, Sujarwadi, saat dikonfirmasi Radarhukum.id di kediamannya pada Minggu (13/4/2025), mengatakan bahwa sejak hujan melanda pasca Lebaran Idulfitri, beberapa titik jalan utama di wilayahnya mulai rusak, sehingga aktivitas warga terganggu dan berdampak pada sektor ekonomi.
“Saya mewakili seluruh warga Kecamatan Mandiangin Timur berharap agar Pemda Sarolangun melalui Dinas PUPR dapat segera menurunkan alat berat guna melakukan perbaikan jalan. Jika dibiarkan, kerusakan ini bisa semakin parah hingga memutus akses jalan,” ujar Sujarwadi.
Ia menambahkan, pihaknya memahami keterbatasan anggaran pemerintah daerah. Namun, menurutnya, solusi tetap bisa dilakukan.
“Kalau memang tidak ada dana operasional, kami minta cukup alat berat seperti grader dan bomax saja diturunkan. Kami dari pemerintah desa siap membantu operasionalnya. Yang penting jalan bisa segera ditangani,” jelasnya.
Sementara itu, Matkuri, warga Desa Jati Baru yang ditemui di lokasi kerusakan, mengatakan bahwa upaya perbaikan yang dilakukan warga merupakan bentuk kepedulian terhadap infrastruktur desa mereka.
“Kami hanya menarik dana sukarela dari pemilik kendaraan yang melintas. Ini murni partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Pantauan Radarhukum.id di lapangan, kerusakan jalan terjadi secara sporadis dan tidak merata. Minimnya perawatan dari dinas terkait menyebabkan aspal mengelupas dan berlubang, memicu kerusakan lebih parah di sejumlah titik.
Discussion about this post