Takalar, Radarhukum.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Takalar, Hj. Dewi Sri Ekowati Firdaus, menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya lokal melalui kunjungan ke sentra produksi kain tenun di Desa Cikoang, Kecamatan Mappakasunggu, baru-baru ini.
Dalam kunjungan tersebut, Hj. Dewi didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Takalar, Apt. Suwainah Syafruddin, S.Farm., M.Farm., serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Takalar.
Kain tenun khas Cikoang saat ini menghadapi ancaman terhentinya produksi akibat rendahnya minat beli dan minimnya perhatian dari berbagai pihak. Menanggapi hal ini, Ketua Dekranasda Takalar menegaskan dukungan nyata untuk menjaga keberlangsungan kerajinan tenun sebagai bagian dari identitas budaya daerah.
“Insya Allah pada tanggal 22–23 bulan ini, akan digelar pameran di Benteng Rotterdam dan Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan. Kabupaten Takalar akan berpartisipasi dengan menampilkan kain tenun khas sebagai identitas budaya daerah,” ujar Hj. Dewi.
Ia juga mengimbau kepada seluruh pejabat Pemerintah Kabupaten Takalar agar menggunakan kain tenun lokal dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Takalar sebagai bentuk dukungan konkret terhadap para perajin.
Dalam kunjungannya, Ketua Dekranasda Takalar juga membeli tiga helai kain tenun sebagai bentuk dukungan langsung kepada perajin.
“Kami ingin memastikan tenun khas Takalar tetap hidup dan menjadi kebanggaan kita semua,” tegas Hj. Dewi.
Discussion about this post