Pariaman, Radarhukum.id — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, meresmikan Museum Budaya Kota Pariaman dalam sebuah seremoni yang digelar di Rumah Tabuik Pasa, Kelurahan Karan Aur, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Minggu (6/7/2025). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita, disaksikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, Wali Kota Pariaman, Yota Balad, dan Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi.
Dalam sambutannya, Fadli Zon mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kota Pariaman yang mengalihfungsikan Rumah Tabuik menjadi museum budaya.
“Hari ini Kota Pariaman mencatat sejarah baru dengan hadirnya Museum Budaya. Museum bukan sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, tapi menjadi pusat edukasi, narasi, dan literasi budaya. Ini adalah museum ke-470 di Indonesia,” ujar Fadli Zon.
Ia menambahkan, museum ini menjadi jendela bagi generasi muda untuk mengenal akar budaya, menghargai warisan leluhur, dan tetap berinovasi tanpa kehilangan identitas.
“Segera daftarkan museum ini secara resmi agar kami dapat membantu dalam hal tata kelola, tata pamer, serta pengelolaan artefak dan linimasa. Kita berharap museum ini bisa menjadi mercusuar pelestarian budaya lokal dan destinasi wisata baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian pemerintah pusat terhadap Kota Pariaman.
“Kunjungan Menteri Kebudayaan menjadi momentum penting. Ini menandakan bahwa Kota Pariaman akan mendapat perhatian lebih di masa mendatang. Fasilitas seperti Wi-Fi gratis di sekitar museum menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar dan pemuda,” katanya.
Menurutnya, keberadaan museum ini bukan sekadar menambah infrastruktur, tetapi juga sebagai simbol hidupnya budaya di Pariaman.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menyampaikan rasa bangganya atas diresmikannya museum pertama di kota yang telah berusia 23 tahun itu.
“Museum ini akan menjadi rumah bagi koleksi artefak, pakaian adat, alat musik tradisional, serta berbagai representasi kekayaan budaya Kota Pariaman dan Sumatera Barat secara umum. Ini tonggak sejarah baru bagi kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, museum ini tidak hanya sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, melainkan juga pusat kegiatan budaya, tempat penelitian, dan destinasi wisata edukatif.
“Halaman Rumah Tabuik Pasa juga sudah lama digunakan sebagai tempat latihan sanggar seni. Museum ini dilengkapi dengan Galeri Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan fasilitas Wi-Fi,” tambahnya.
Turut hadir dalam peresmian, Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI Ferry Arlian, Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan RI Syaifullah Agam, Forkopimda Provinsi Sumatera Barat, Ketua dan Anggota DPRD Kota Pariaman, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Pariaman, Pj Sekda, para asisten, staf ahli, kepala OPD, serta Ketua LKAAM dan Bundo Kanduang Kota Pariaman.
“Kami berharap Museum Budaya Kota Pariaman menjadi garda terdepan edukasi budaya bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Mari jaga dan lestarikan bersama museum ini sebagai sumber inspirasi dan kebanggaan kota kita,” tutup Wali Kota Pariaman.**
Discussion about this post