Batam, Radarhukum.id – Kawasan Golden City di Bengkong Laut, Kota Batam, kini menjelma menjadi primadona baru wisata kuliner dan hiburan. Tak hanya dikenal dengan restoran seafood legendarisnya, area ini terus bertransformasi menjadi pusat destinasi wisata terpadu yang memadukan kuliner, rekreasi, hingga akses transportasi internasional.
Restoran Golden Prawn 933 dan 555 tetap menjadi ikon utama kawasan ini. Dua restoran besar itu menawarkan beragam menu seafood segar, mulai dari kepiting, udang, ikan hidup hingga cumi yang bisa dipilih langsung oleh pengunjung. Dengan harga yang bersahabat dan suasana laut yang asri, Golden Prawn masih menjadi tujuan favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun pesonanya kini tak berhenti di seafood saja. Sejumlah gerai kuliner kekinian juga bermunculan di sekitar kawasan Golden City dan Bengkong Laut. Di antaranya, Mie Gacoan, Domino's Pizza, Richeese Factory, Mie Cekban, hingga sejumlah kafe dan kedai kopi yang ramai dikunjungi anak muda Batam. Kehadiran outlet-outlet modern ini menambah warna baru bagi wisata kuliner malam di kota industri tersebut.
Bagi pengunjung yang ingin bersantai, Beberapa Beach Club menjadi magnet baru. Beach club tersebut menawarkan suasana santai di tepi pantai dengan konsep modern dan pemandangan laut yang memesona. Tempat ini sering menjadi lokasi favorit untuk menikmati senja, berswafoto, hingga menikmati musik live di akhir pekan.
Tak jauh dari kawasan kuliner, berdiri megah Masjid Muhammad Cheng Ho dengan arsitektur bergaya Tionghoa yang menawan. Masjid ini menjadi simbol kerukunan dan destinasi wisata religi yang kerap dikunjungi wisatawan.
Daya tarik Golden Prawn semakin lengkap dengan beroperasinya Pelabuhan Internasional Gold Coast Bengkong, yang resmi dibuka pada April 2025. Pelabuhan ini melayani rute Batam–Stulang Laut (Johor Bahru, Malaysia) dan tengah menyiapkan koneksi ke Singapura. Dengan adanya pelabuhan ini, wisatawan asing dapat langsung singgah menikmati kuliner dan hiburan tanpa harus melewati pusat kota Batam terlebih dahulu.
Kawasan Golden Prawn kini bisa disebut sebagai “miniatur Batam”, karena dalam satu area pengunjung dapat menemukan restoran legendaris, tempat ibadah, beach club modern, hingga akses internasional. Bahkan sejumlah hotel dan penginapan juga bermunculan di sekitar kawasan, seperti Golden View Hotel dan Golden Bay, yang siap menampung wisatawan dari luar daerah.
“Dulu orang ke Golden Prawn hanya untuk makan seafood. Sekarang, mau nongkrong, foto-foto, bahkan ke Malaysia pun bisa dari sini,” ujar salah satu pengunjung, Rina, warga Batuaji, saat ditemui di kawasan Golden City.
Dengan perpaduan antara cita rasa kuliner laut, kenyamanan modern, dan pesona pantai, Golden Prawn kini tak hanya sekadar tempat makan, melainkan ikon wisata baru yang menjadi kebanggaan Batam.
(Dil)




























Discussion about this post