Penulis:
Andi Muh. Akhyar, M.Sc.(Program Doktor Ilmu Falak King Abdulaziz University, Saudi Arabiyah)
InsyaAllah dalam beberapa hari ke depan kita akan memasuki bulan Dzulhijjah. Dalam bulan tersebut, banyak disyariatkan amalan-amalan yang mulia terutama pada sepuluh hari pertamanya. Siang hari pada 10 awal Dzulhijjah dihukumi lebih mulia dibadingkan siang hari pada 10 terakhir bulan Ramadhan. Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah akan mengpuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Doa pada hari yang sama adalah sebaik-baik doa. Wukuf di padang arafah pada hari itu adalah inti ibadah haji. Pada tanggal 10 Dzulhijjah disyariatkan untuk sholat idul adha dan awal waktu penyembelihan qurban hingga berakhirnya hari tasyrik. Hari tasyrik dimulai pada tanggal 11 hingga 13 Dzulhijjah. Sejak subuh pada tanggal 9 hingga berakhirnya hari tasyrik, kita disyariatkan memerbanyak takbir setelah sholat fardhu.
Selain perintah beramal sholeh, terdapat pula larangan untuk memotong kuku bagi yang ihram sampai tahallul atau yang niat berkurban hingga kurbannya disembeli. Demikian pula larangan untuk berpuasa pada hari tasyrik.
Semua perintah dan larangan tersebut terikat dengan tanggal. Oleh karena itu menjadi penting untuk mengetahui kapan masuknya tanggal 1 Dzulhijjah.
Muhammadiyah dengan metode hisab wujudul hilal telah mengeluarkan maklumat penetapan 1 Dzulhijjah 1445 H yang akan jatuh pads tanggal 8 Juni 2024. Keputusan yang sama dikeluarkan oleh Persatuan Islam (Persis) dengan metode hisab imkanurukyatnya NeoMabimsnya.
Pemerintah Indonesia, Nahdatul Ulama (NU), dan Wahdah Islamiyah (WI) baru akan mengumumkan penetapan 1 Dzulhijjahnya pada hari jumat 7 Juni petang setelah masuknya semua laporan hasil rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Berbagai hasil penelitian Internasional dan pengalaman rukyat di Indonesia menyatakan bahwa pada hari tersebut jika langit cerah, hilal memungkinkan terlihat di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, diperkirakan ketiganya akan menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 8 Juni 2024. Dengan demikian, Idul Adha 1445 H oleh pemerintah Indonesia dan mayoritas ormas Islam adalah Senin, 17 Juni 2024.
Berbeda dengan pemerintah Indonesia, Kerajaan Saudi Arabiyah akan melakukan rukyatul hilal pada hari kamis 6 Juni. Tinggi hilal di Saudi saat itu berkisar 1 – 2 derajat dinama hilal akan terbenam sekitar 13 menit setelah matahari terbenam. Memang tidak ada satu pun penelitian yang menguatkan keterlihatan hilal saat itu. Namun, berdasar pengalaman rukyat di sana, biasanya akan ada orang tertentu di tempat tertentu yang mengaku melihat hilal. Jika kebiasan tersebut masih berlanjut, maka 1 Dzulhijjah di Saudi Arabiyah akan Jatuh pada hari Jumat tanggal 7 Juni 2024. Keputusan ini akan lebih cepat satu hari dibandingkan Indonesia.
Sebaliknya, jika tidak ada pengakuan melihat hilal, putusannya akan sama dengan Indonesia. Dewan Dakawah Islamiya Indonesia (DDII) dan Hisbu T* Indonesia (H*I) biasanya mengikuti rukyat global Saudi Arabiyah.
Dengan demikian, diprediksi kemungkinan akan terjadi perbedaan hari raya Idul adha 1445 H di Indonesia dan Arab Saudi. Pemerintah Indonesia dan mayoritas ormas Islam (Muhammadiyah, Persis, NU, dan WI) akan sholat Idul Adha pada hari Senin, 17 Juni 2025. Sedangkan pemerintah Arab Saudi kemungkinan besar merayakan satu hari sebelumnya, Ahad 16 Juni 2024. Wallahu a'lam.
Discussion about this post