Karimun, Radarhukum.id – Calon Bupati Karimun, Iskandarsyah, bersama Rocky Marciano Bawole (IsRock)sebagai calon Wakil Bupati Karimun, menggelar kampanye di Kecamatan Moro, Kelurahan Moro, Kampung Batu Ampar, Senin (18/11/2024) pukul 10.30 WIB. Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Nurdin Bashirun, Sabari Bashirun, anggota DPRD Karimun Nurhidayat, serta para pendukung pasangan Isrock.
Dalam orasinya, Iskandarsyah menyampaikan komitmen untuk memajukan sektor kesehatan, pendidikan, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Salah satu program yang diusulkan adalah pembangunan pelabuhan tanker di Karimun, yang disebutnya akan membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat jika dirinya terpilih sebagai bupati.
Dalam paparannya, Iskandarsyah juga mengklaim telah mengantongi dukungan 80 persen suara dari masyarakat Karimun. Namun, saat diwawancarai awak media usai acara, ia mengklarifikasi bahwa dukungan 80 persen yang dimaksud adalah di Kecamatan Moro, bukan di seluruh wilayah Karimun. Pernyataan ini sempat membingungkan awak media.
“Saya berharap bisa meraih dukungan 80 persen di Kecamatan Moro,” ujar Iskandarsyah saat diwawancarai.
Dalam kampanye tersebut, Nurdin Bashirun turut menyampaikan alasan mendukung pasangan Isrock. Ia menilai pasangan ini merupakan satu-satunya calon yang mampu membawa perubahan signifikan bagi Karimun. Nurdin juga memuji kontribusi Iskandarsyah, dalam pembangunan Kota Batam, yang menurutnya berkembang juga berkat andil dari pemikiran Iskandarsyah. Klaim Nurdin ini pun patut dipertanyakan.
“Saya berharap masyarakat Moro mendukung pasangan calon Bupati Karimun Iskandarsyah dan calon Gubernur Ansar,” ungkap Nurdin.
Namun yang cukup blunder, di akhir orasinya, Nurdin menyampaikan kritik terhadap pasangan calon lain, yang dianggapnya tidak berkomitmen melanjutkan program saat menjabat sebelumnya. Pernyataan ini dinilai oleh sebagian pihak yang mendengar sebagai bentuk serangan terhadap lawan politik.
Pernyataan Nurdin ini pun menuai tanggapan dari Rahman, salah satu tokoh masyarakat Moro. Ia menilai Nurdin tidak seharusnya menyudutkan pasangan calon lain, mengingat rekam jejak Nurdin sendiri.
“Nurdin tidak seharusnya mengatakan seperti itu. Setahu saya, Nurdin Bashirun juga tidak melanjutkan program pemerintahan almarhum Pak Sani dulu. Saya bukan tidak kenal siapa Nurdin Bahsirun,” tegas Rahman.
Discussion about this post