Radarhukum.id Pati – Di tengah tantangan geografis Kecamatan Cluwak yang terletak di lereng Gunung Muria dengan medan berbukit dan akses transportasi terbatas, Puskesmas Cluwak meluncurkan inovasi terbaru bernama SI JEMPOL INTAN (Siaga antar jemput pasien Online bersalin dan perawatan). Program ini dirancang untuk menjawab keluhan masyarakat akan lambatnya layanan kesehatan, terutama dalam situasi darurat seperti persalinan dan gawat darurat.
Berdasarkan data BPS 2024, Kecamatan Cluwak memiliki 13 desa dengan 23.535 penduduk usia produktif (15-49 tahun). Sebanyak 75% atau 17.651 jiwa tercatat menggunakan ponsel, namun layanan kesehatan online masih langka. Letak geografis yang berbukit kerap menghambat masyarakat, terutama ibu hamil dan pasien kritis, untuk mencapai fasilitas kesehatan. “Masyarakat sering menunggu lama bantuan transportasi, baik dari warga maupun pemerintah desa. Ini berisiko tinggi bagi keselamatan pasien,” ujar Sunarto, Kepala Puskesmas Cluwak.

SI JEMPOL INTAN mengusung konsep jemput bola melalui platform digital. Masyarakat cukup mengakses situs https://pkmcluwak.patikab.go.id/si_jempol_intan, mengisi formulir identitas, keluhan, dan lokasi penjemputan. Tim Puskesmas yang terdiri dari sopir, dokter, dan bidan/perawat langsung bergerak dengan ambulans yang dilengkapi alat gawat darurat seperti oksigen, emergency kit, dan partus set.
Fitur unggulan inovasi ini meliputi:
1. Pelacakan Ambulans via Google Maps: Masyarakat dapat memantau pergerakan ambulans secara real-time.
2. Layanan Gratis: Antar-jemput pasien tidak mampu, terutama ibu bersalin dan pasien kritis.
3. Respon 24 Jam: Didukung ambulans dengan fasilitas rawat inap dasar dan tenaga bersertifikat.
“Dengan sekali klik, pasien bisa mendapat pertolongan tanpa harus menempuh jalan berliku,” tambah Sunarto.
Inovasi ini sejalan dengan Permenkes RI No. 19/2024 tentang Puskesmas Rawat Inap, serta Keputusan Bupati Pati No. 503/2166/2020 yang menetapkan Puskesmas Cluwak sebagai fasilitas rawat inap di pedesaan. Puskesmas kini memiliki ruang perawatan nyaman dan alat medis lengkap untuk penanganan dasar persalinan dan gawat darurat.
Selain meningkatkan kecepatan layanan, SI JEMPOL INTAN diharapkan membangun kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik. “Ini bukan sekadar inovasi teknologi, tapi bukti komitmen kami menyelamatkan nyawa,” tegas Sunarto. Manfaat lain yang diharapkan:
– Bagi Masyarakat: Akses kesehatan mudah, gratis, dan terjamin keamanannya.
– Bagi Puskesmas: Peningkatan kunjungan pasien dan kinerja institusi.
Meski telah diuji coba, Puskesmas Cluwak menyadari perlunya sosialisasi intensif ke desa-desa terpencil. Kedepan, mereka berencana menggandeng kader kesehatan dan perangkat desa untuk memastikan seluruh masyarakat memahami mekanisme layanan ini.
“Kami berharap inovasi ini menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa. Kesehatan adalah hak semua orang, tak peduli seberapa terpencil lokasinya,” pungkas Sunarto.
Discussion about this post