Sarolangun, Radarhukum.id – Lebih dari 200 warga dari Desa Jati Baru, Jati Baru Mudo, dan Desa Meranti, Kecamatan Mandiangin Timur, Kabupaten Sarolangun, menggelar aksi damai di depan kantor PT Wanakasita Nusantara (WN) pada Sabtu pagi (3/5/2025). Aksi tersebut merupakan buntut dari penggusuran lahan sawit milik Kelompok Tani Tunas Mekar yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
Koordinator aksi, Hendrik, mengungkapkan bahwa lahan yang digusur telah ditanami pohon sawit berusia lebih dari satu tahun. Ia menyayangkan tindakan perusahaan yang terus melakukan penggusuran tanpa penyelesaian yang adil bagi masyarakat.
“Lahan yang digusur itu sudah kami tanami sawit dan dirawat selama lebih dari setahun. Hari ini kami datang untuk menyuarakan aspirasi dan menghentikan aktivitas penggusuran. Namun, sesampainya di lokasi, tak satu pun pihak perusahaan hadir. Kami merasa dikecewakan,” ujar Hendrik kepada Radarhukum.id.
Hendrik juga menjelaskan, awalnya masyarakat hanya menggarap sekitar 10 hektare lahan berdasarkan kesepakatan awal. Namun, yang digusur kini melebihi luas tersebut. Ia menuduh pihak perusahaan melanggar kesepakatan dan melakukan intimidasi terhadap petani yang bermitra.
Setelah menyampaikan orasi, massa mendatangi kantor PT WN dan melakukan dialog dengan kepala keamanan perusahaan. Meski sempat terjadi ketegangan karena tidak ada pimpinan perusahaan yang hadir, akhirnya pihak perusahaan bersedia menarik alat berat dari lahan dan menghentikan aktivitas penggusuran untuk sementara waktu.
Sekitar pukul 12.00 WIB, massa membubarkan diri dengan tertib. Koordinator aksi masih bertahan di lokasi untuk memastikan alat berat benar-benar dipindahkan.
Camat Mandiangin Timur, Rendra Aftalisma, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa pihaknya akan segera memediasi persoalan tersebut.
“Dalam waktu dekat, kami akan memanggil pihak perusahaan dan kelompok tani untuk mencari solusi terbaik atas persoalan yang sudah berlarut-larut ini. Kami berkomitmen mencarikan jalan keluar melalui dialog terbuka di kantor camat,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak perusahaan belum berhasil dikonfirmasi. Media ini menyediakan ruang klarifikasi bagi pihak-pihak terkait.
Discussion about this post