Takalar, Radarhukum.id — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menggelar pertemuan strategis bersama Bupati Takalar, H. Firdaus Dg Manye, dan Direktur PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Selasa (22/7/2025), di Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Sungai Tangka, Makassar.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh perwakilan Lantamal Makassar dan Kepala Dinas PUTRPKP Kabupaten Takalar, Budiar Rosal. Fokus utama diskusi adalah penanganan abrasi pantai yang semakin mengkhawatirkan di wilayah pesisir Takalar, khususnya di Galesong Utara, Galesong, Galesong Selatan, Sanrobone, Mappakasunggu (Mapsu), hingga Mangarabombang (Marbo).
Gubernur Andi Sudirman menekankan bahwa abrasi di kawasan pesisir Takalar membutuhkan penanganan cepat dan terintegrasi. Salah satu langkah yang direncanakan adalah melibatkan PT Huadi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Penanganan abrasi sangat penting karena menyangkut masa depan masyarakat pesisir, terutama para nelayan. Kita akan mendesain intervensi yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat, dengan mempertimbangkan lokasi rawan dan kritis secara teknis,” ujar Gubernur.
Ia menambahkan, kolaborasi ini diharapkan bisa membawa manfaat jangka panjang bagi daerah, khususnya dalam mendorong ketahanan wilayah pesisir terhadap dampak perubahan iklim.
Bupati Takalar menyambut positif inisiatif ini. Ia menyebut bahwa abrasi merupakan persoalan tahunan yang belum tertangani secara maksimal.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur yang memberikan perhatian besar terhadap persoalan abrasi. Penunjukan Takalar sebagai lokasi penyaluran CSR PT Huadi tentu menjadi angin segar bagi masyarakat pesisir,” ujar Firdaus Dg Manye.
Yang menarik, penanganan abrasi akan memanfaatkan slag nikel — limbah industri dari proses pengolahan nikel — sebagai material konstruksi. Slag nikel diketahui memiliki potensi sebagai pengganti agregat kasar dalam beton, bahan campuran aspal, pembuatan batako, hingga pengisi dalam konstruksi jalan.
Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap dapat menekan dampak abrasi sekaligus mengolah limbah industri secara produktif dan berkelanjutan.




























Discussion about this post