Batam, Radarhukum.id – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, menegaskan komitmen untuk terus mempererat kerja sama antara Batam dan Singapura. Sinergi kedua wilayah dinilai strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi sekaligus menarik investasi baru.
Hal itu disampaikan Amsakar didampingi Wakil Kepala BP Batam Li Claudia saat berbincang santai bersama wartawan di Kopi Boemi, Batam Center, Selasa (7/10/2025). Ia menceritakan hasil kunjungannya ke Kementerian Luar Negeri Singapura beberapa hari sebelumnya.
“Kami diundang oleh Kemenlu Singapura sekaligus bersilaturahmi dengan Menteri Luar Negeri mereka. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban,” ujar Amsakar.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai hal termasuk kilas balik kemitraan panjang antara Batam dan Singapura.
“Beliau menyampaikan selamat atas kepemimpinan kami dan berharap agar kemitraan ini semakin kuat ke depan. Kami pun menegaskan bahwa bagi Batam, Singapura adalah mitra strategis yang sangat penting, begitu pula sebaliknya,” jelasnya.
Amsakar menekankan, hubungan Batam–Singapura tidak seharusnya dilihat sebagai ajang persaingan, melainkan peluang kolaborasi untuk pertumbuhan bersama.
“Maju itu tidak harus memandang orang lain sebagai rival. Justru lewat kerja sama, manfaatnya bisa lebih besar bagi kedua pihak,” tegasnya.
Ia pun optimistis masa depan hubungan kedua wilayah akan semakin solid. “Dengan semangat kemitraan dan arah yang jelas, saya yakin hubungan Batam dan Singapura ke depan akan semakin produktif,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Amsakar mengungkapkan sejumlah sektor unggulan Batam yang tengah menjadi incaran investor, terutama manufaktur, pusat data (data center), dan energi baru terbarukan (EBT).
“Manufaktur masih menjadi andalan utama. Namun saat ini, data center menjadi primadona baru karena nilai investasinya tinggi. Sektor ini butuh perhatian khusus, terutama terkait pasokan air dan listrik yang besar,” terangnya.
Amsakar menambahkan, pengembangan pusat data akan memberi multiplier effect besar bagi perekonomian Batam. Selain itu, pengembangan EBT juga menjadi fokus BP Batam dalam membuka peluang investasi berkelanjutan di masa depan.
Senada, Li Claudia menambahkan bahwa investasi di sektor data center memiliki potensi dampak ekonomi yang signifikan bagi Batam.
“Investasi data center itu padat modal. Meski tak banyak menyerap tenaga kerja, biasanya mereka butuh SDM berpengalaman tapi dengan gaji tinggi. Kalau sektor ini tumbuh, dampaknya bagi Batam akan sangat positif,” ungkapnya.
Discussion about this post