Sarolangun, Radarhukum.id – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-21 tingkat Kecamatan Pauh yang digelar beberapa hari lalu di Desa Batu Ampar menyisakan catatan khusus bagi Pemerintah Kecamatan Pauh. Dua desa, yakni Desa Kasang Melintang dan Desa Taman Bandung, diketahui tidak mengirimkan kafilah maupun menghadirkan kepala desa mereka dalam kegiatan tersebut.
Atas ketidakhadiran itu, Camat Pauh melalui Sekretaris Camat (Sekcam) Phatur Rahman menyatakan telah melayangkan surat teguran tertulis kepada kedua kepala desa sebagai bentuk ketidakpuasan pihak kecamatan.
“Kami tidak tinggal diam terkait ketidakhadiran dua desa tersebut dalam pelaksanaan MTQ ke-21 di Desa Batu Ampar. Kami tidak tahu alasan pasti mengapa mereka tidak hadir, namun hal ini tentu membuat kami merasa tidak enak di hadapan atasan,” ujar Phatur saat diwawancarai Radarhukum.id pada Kamis, 19 Juni 2025.
Dari total 13 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Pauh, hanya dua desa tersebut yang absen dalam kegiatan keagamaan tahunan tersebut.
Phatur juga menegaskan bahwa sejak awal, Kepala Desa Taman Bandung, Abdul Aziz, tidak menunjukkan respons apapun terkait kegiatan MTQ. “Hal ini sudah saya sampaikan langsung kepada Ibu Bupati saat ada kegiatan di kantor camat. Tidak ada respons sama sekali dari Kades Taman Bandung terhadap kegiatan MTQ. Kita tidak tahu apa alasan dan penyebabnya, sehingga tidak mendukung program keagamaan pemerintah,” tegasnya.
Ia berharap, dengan adanya teguran keras tersebut, tidak akan ada lagi kepala desa yang abai terhadap kegiatan MTQ di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, untuk Desa Kasang Melintang, menurut Phatur, sempat memberikan respons awal. Namun pada saat pelaksanaan MTQ, kepala desa tidak hadir dan tidak mengirimkan satu pun kafilah. “Kita akan tetap kirim surat teguran tertulis kepada kedua desa tersebut,” tutupnya.
Ketika dihubungi, Kepala Desa Kasang Melintang, Sahrul, memberikan tanggapan santai atas ketidakhadirannya. Ia menyebutkan bahwa pada hari yang sama terdapat perlombaan azan antar kepala desa. “Waktu itu ada lomba azan untuk para kades, jadi saya takut hadir,” ujarnya santai.
Berbeda dengan pernyataan kepala desa, sejumlah warga Desa Kasang Melintang justru mengaku kecewa. Mereka menilai tidak seharusnya desa mereka tidak mengirimkan kafilah ke MTQ tingkat kecamatan.
“Kami kecewa. Masak tidak ada satu pun kafilah dari desa kami yang tampil di MTQ. Ini memalukan,” ujar beberapa warga kepada Radarhukum.id.
Discussion about this post