Sikka, Radarhukum.id – Sanggar Bliran Sina Watublapi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menerima kunjungan rombongan wisatawan dari kapal pesiar Silolona pada Jumat, (19/7). Berbeda dengan kunjungan wisatawan asing sebelumnya, para wisatawan kali ini tertarik dengan konsep agrowisata yang ditawarkan.
Bliran Sina Watublapi kini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan asing yang tertarik dengan konsep agrowisata. Dengan perpaduan unik antara keindahan alam, pertanian dan perkebunan tradisional, serta kebudayaan lokal, Bliran Sina Watublapi menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dan edukatif.
Pimpinan Sanggar Bliran Sina Watublapi, Yosef Gervasius, menjelaskan bahwa program agrowisata ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan asing agar terlibat langsung dalam kegiatan pertanian, perkebunan, dan kebudayaan lokal. “Wisatawan dapat belajar tentang teknik pertanian dan perkebunan tradisional, menanam dan memanen tanaman lokal seperti pala, serta mengikuti berbagai aktivitas kebudayaan seperti tenun ikat dan tarian tradisional,” ujarnya.
Beberapa aktivitas yang ditawarkan dalam program agrowisata Bliran Sina Watublapi antara lain tur mini ke perkebunan cengkeh, pala, dan kakao, sambil ditemani pertunjukan tarian tradisional Sako Manunggo. Rombongan wisatawan ini juga diberikan kesempatan menanam pohon pala sebagai simbol bahwa mereka telah berkunjung dan diharapkan dapat datang kembali untuk memanen hasilnya. Selain itu, mereka diajak menikmati suguhan air kelapa, pisang, dan ubi bakar, memberikan mereka kesempatan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Watublapi.
Berdasarkan data dari Sanggar Bliran Sina Watublapi, jumlah kunjungan wisatawan asing yang mengikuti program agrowisata meningkat signifikan sejak program ini diluncurkan. Peningkatan ini tidak hanya memberikan dampak positif pada perekonomian lokal, tetapi juga mendorong pelestarian budaya dan praktik pertanian serta perkebunan tradisional.
Untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas program agrowisata, Sanggar Bliran Sina Watublapi berencana bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan dan organisasi non-pemerintah. Kerja sama ini meliputi pelatihan bagi petani lokal mengenai teknik pertanian berkelanjutan, kursus bahasa Inggris untuk komunikasi dengan wisatawan, serta pengelolaan homestay yang profesional.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program agrowisata ini dan berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan asing ke Kabupaten Sikka. Melalui program ini, kami ingin mempromosikan kekayaan alam dan budaya lokal, sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Yosef Gervasius.
Dengan program agrowisata yang inovatif dan menyatu dengan kebudayaan lokal, Bliran Sina Watublapi berhasil menarik minat wisatawan asing dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian serta pelestarian budaya di Kabupaten Sikka.
Reporter: Oktavianus Adeo Keytimu
Editor: Ifan
Discussion about this post