Jakarta, Radarhukum.id – Janedjri M. Gaffar, Plt. Deputi VI/Kesbang Kemenko Polhukam mewakili Menko Polhukam memberikan Kuliah Umum pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Trisakti Tahun 2024 pada 23 Agustus 2024 di Universitas Trisakti. Kegiatan kuliah umum ini mengambil tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045.”
Turut hadir dalam kuliah umum tersebut, diantaranya Dirjen Dikti Ristek Kemendikbudristek, Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris, M.Sc., Rektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA beserta para Wakil Rektor, Ketua Pengurus Yayasan Trisakti, Prof. Ainun Na'im, Ph.D., Para Pimpinan Satdik Trisakti, Para Dekan, Civitas Akademika dan seluruh Mahasiswa Baru Universitas Trisakti.
Dalam sambutannya, Janedjri memaparkankan bahwa, kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. “Jika proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dinyatakan oleh Presiden Soekarno sebagai “jembatan emas”, maka pembangunan sumber daya manusia perlu dilakukan secara terencana agar selaras dengan tujuan dan kebutuhan bangsa dan tuntutan global pada 2045,” ungkapnya. “Setiap anak memiliki keistimewaan dan keunggulan yang harus dibina, diarahkan, dan dikembangkan sehingga memenuhi kebutuhan bangsa dan tantangan global pada 2045”, tambah Janedjri.
Tugas pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tugas besar yang tidak mungkin dapat dijalankan oleh satu institusi saja, serta sangat kompleks sehingga tidak mungkin dapat dilakukan tanpa adanya kerja sama, termasuk dengan perguruan tinggi.
Mantan Sekjen MK tersebut menekankan bahwa, Perguruan Tinggi berperan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang menyelesaikan persoalan masyarakat dan memudahkan kehidupan sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. Perguruan Tinggi juga memiliki peran membentuk jiwa kepemimpinan dan kewargaan sehingga terjalin sinergi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Discussion about this post