Radarhukum.id, Pati – Kondisi ruas jalan Tayu-Puncel, Kabupaten Pati, semakin memprihatinkan, kondisinya mirip kubangan kerbau. Lubang-lubang besar yang menghiasi sepanjang jalan ini membuat para pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Tak sedikit yang memilih mencari jalur alternatif, meskipun harus menghadapi jalan desa yang sempit dan mengharuskan kendaraan roda empat melewati jalan secara bergantian.
Kerusakan parah pada jalan ini semakin mencuri perhatian publik setelah menjadi viral di media sosial. Masyarakat menyuarakan keluhan mereka, terutama saat musim penghujan yang memperparah keadaan. Arifin, warga Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti, mengaku jalan yang tergenang air membuatnya kesulitan melewati jalur ini setiap hari.
“Jalannya tergenang air, jadi tidak nyaman untuk dilalui. Padahal setiap hari saya harus lewat sini,” ungkap Arifin. Ia menyebut beberapa titik kerusakan paling parah, seperti di ruas jalan Desa Ngagel hingga Desa Alasdowo, dan dari Desa Bakalan menuju Desa Kalikalong.
Selain itu, jalur alternatif menuju Jepara yang melewati Desa Ngagel, Desa Dumpil, hingga Desa Bulungan juga kerap dipadati kendaraan karena kerusakan jalan utama. Hal ini menyebabkan kemacetan yang cukup mengganggu aktivitas warga.
Warga berharap perbaikan jalan ini dapat segera dilaksanakan mengingat pentingnya akses jalan Tayu-Puncel bagi aktivitas ekonomi dan mobilitas sehari-hari. Kondisi jalan yang rusak tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berisiko bagi keselamatan para pengguna jalan.
“Jalan ini adalah akses vital bagi masyarakat. Kami sangat berharap pemerintah segera merealisasikan perbaikan yang dijanjikan,” pungkas Arifin.
Menanggapi keluhan ini, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, menjelaskan pihaknya telah melakukan penanganan darurat. Upaya sementara dilakukan dengan pengurukan lubang menggunakan sirtu hitam untuk mencegah kerusakan lebih parah.
“Penanganan darurat dilakukan dengan pengurukan sirtu hitam agar lubang-lubang tidak semakin dalam,” jelas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menambahkan bahwa perbaikan permanen berupa pelapisan hotmix dijadwalkan akan dimulai setelah Maret mendatang. Pemerintah Kabupaten Pati telah menganggarkan dana sebesar Rp2,2 miliar untuk perbaikan jalan ini.
Discussion about this post