Sarolangun, Radarhukum.com – Ibnu Hajar alias Kalibex menyoroti kualitas pengerjaan proyek box culvert di Jalan Lingkungan menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda, RT 16, Desa Mandiangin Pasar, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun. Selain mengkritisi kerusakan fisik lantai coran, ia juga mempertanyakan keberadaan dua sak semen yang dibiarkan tergeletak tak digunakan di dekat lokasi proyek.
Menurut Ibnu Hajar, kondisi ini patut dipertanyakan. “Mengapa dua sak semen ini tidak digunakan? Padahal, adukan coran lantai box culvert terlihat lebih banyak pasir daripada semen,” ujarnya. Ia juga mencurigai bahwa semen yang digunakan merupakan semen berkualitas rendah atau sudah melewati masa pakainya.
Ibnu Hajar, yang pernah berada di garda depan penurunan Bupati pertama Kabupaten Sarolangun, H. Muhammad Madel, atas isu dermaga ponton di Desa Semaran, mengaku akan mengawal permasalahan ini hingga tuntas.
“Kalau keluhan kami tidak direspons, saya akan turun tangan langsung untuk mengawal kerusakan ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, kerusakan box culvert yang baru selesai dikerjakan sekitar lima hari lalu sangat meresahkan warga.
“Jalan ini akses utama bagi kami yang tinggal di Dusun Suko Karangan. Tetapi, lihat kondisinya, hancur begitu saja dilintasi kendaraan berat,” keluhnya.
Dari pantauan di lapangan, terlihat dua sak semen bekas proyek tergeletak di pinggir jalan dekat box culvert. Mirisnya, kualitas lantai coran box culvert tampak lebih banyak pasir daripada semen, sehingga saat dilintasi kendaraan sedikit berat, lantai tersebut langsung melar dan hancur.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak dinas terkait belum memberikan tanggapan atas kerusakan pekerjaan yang menggunakan uang masyarakat tersebut.
Discussion about this post