Batam, Radarhukum.id – Pasca dilantiknya Amsakar Achmad sebagai Wali Kota Kota Batam sekaligus Ex-Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama wakilnya Li-Claudia Candra, harapan dan dukungan pun mengalir deras. Dalam berbagai keterangannya di media, orang nomor satu di Batam itu pun telah memberi sinyal bakal menata kembali pejabat struktural di lingkungan pemerintahannya.
Terkait hal itu, penggiat anti-korupsi, Ir. Suparman, S.H., M.H., M.Si., mengingatkan Amsakar agar mewaspadai oknum oportunis yang belakangan berusaha mendekat dan mencari muka. Menurutnya dalam dunia politik, kehadiran penjilat bukanlah hal baru, namun perlu diwaspadai.
“Dulu banyak dari mereka menjauhi Pak Amsakar, bahkan mencemoohnya. Amsakar seperti terasing di Pemko Batam waktu itu. Kini, setelah ia menang, mereka berlomba-lomba mencari muka demi jabatan. Ini harus diwaspadai karena tipe penjilat seperti ini biasanya kebanyakan tidak kompeten dan tak bisa kerja,” ujar Suparman, Selasa (25/02/2025).
Ia menyebutkan, Amsakar perlu segera melakukan reformasi birokrasi dengan menempatkan pejabat yang memiliki rekam jejak bersih dan berintegritas tinggi. Menurutnya, segala bentuk praktik korupsi di pemerintahan Kota Batam harus diberantas dari dalam.
“Jangan ragu mengganti pejabat yang hanya berorientasi pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Banyak kepala dinas dan kepala bidang dengan kekayaan tidak wajar, yang mengindikasikan dugaan korupsi. Mereka ini ibarat duri dalam daging yang harus segera dicabut,” tegasnya.
Suparman juga menyoroti sektor pengadaan barang dan jasa yang dinilai rawan korupsi. Ia menilai banyak pejabat di bidang tersebut bermasalah.
“Bagaimana mungkin seorang kepala bidang memiliki kekayaan hingga puluhan miliar jika bukan hasil korupsi? Ini bukti bahwa sistem birokrasi kita sudah lama sakit dan perlu perombakan total. Amsakar harus berani mengambil langkah tegas demi menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar Amsakar tidak terjebak dalam lingkaran kepentingan yang sama seperti sebelumnya. Jika ingin menciptakan perubahan, Amsakar harus memastikan orang-orang di sekelilingnya benar-benar berkomitmen melayani rakyat, bukan sekadar mencari keuntungan pribadi.
“Jika pejabat lama yang rusak masih dipertahankan, akan ada perlawanan dari masyarakat, terutama dari aktivis anti-korupsi. Kepercayaan rakyat adalah modal utama dalam kepemimpinan. Jangan sia-siakan,” terangnya.
Menurut Suparman, langkah Amsakar dalam menata pemerintahan Kota Batam akan menjadi ujian nyata bagi kepemimpinannya. Dia berharap pria yang telah menjadi birokrat di Batam selama hampir 30 tahun itu tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pembenahan sistem pemerintahan yang lebih transparan dan berorientasi pada kepentingan publik.
“Amsakar dikenal bersih dan jujur, masyarakat Batam tahu itu. Ia berpeluang memimpin Batam satu periode lagi dan bahkan punya prospek cerah untuk memimpin Provinsi Kepulauan Riau ke depan. Jangan sampai kepercayaan masyarakat ternodai. Batam akan lebih hebat dan maju jika dikelola dengan benar,” tutupnya. (Ifan)
Discussion about this post