Sarolangun, Radarhukum.id – Warga Desa Rangkiling Simpang, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi, mengeluhkan minimnya perhatian dari pemerintah terkait musibah banjir yang telah merendam rumah mereka selama lebih dari delapan hari.
Salah satu warga, All Acek, mengungkapkan kekecewaannya karena hingga kini belum ada bantuan yang diterima, meskipun banjir telah melumpuhkan aktivitas mereka.
“Sudah lebih dari delapan hari rumah saya terendam banjir, tapi belum satu bungkus mi instan pun kami dapatkan. Kami sangat membutuhkan bantuan, apalagi saat puncak banjir rumah hampir tenggelam dengan ketinggian air mencapai dua meter. Akibatnya, aktivitas kami lumpuh total dan kami tidak bisa bekerja,” ujar All Acek saat diwawancarai Radarhukum.id, Kamis (13/3/2025).
Menurutnya, saat ini air memang mulai surut, namun rumahnya masih terendam. Ia merasa dianaktirikan karena pemerintah kabupaten belum turun langsung ke desa mereka, berbeda dengan desa tetangga yang telah didatangi pejabat dan mendapatkan bantuan.
“Setahu kami, pejabat pemerintah hanya lewat-lewat saja. Harapan kami, pemerintah jangan tebang pilih dalam memberikan bantuan. Di desa lain sudah ada dapur umum dan makanan siap saji, sementara di sini hanya didata oleh Babinsa, tapi bantuan belum juga datang,” katanya.
Selain bantuan logistik, warga juga sangat membutuhkan air bersih, terutama untuk minum dan memasak. Namun, hingga kini mereka tidak tahu harus mengadu kepada siapa terkait kebutuhan tersebut.
“Kalau banjir sudah selesai baru dikasih bantuan, padahal yang kami butuhkan itu sekarang. Apalagi ini bulan puasa, bantuan makanan siap saji sangat kami harapkan dari Pemda Sarolangun,” tambahnya.
Pantauan Radarhukum.id di lokasi menunjukkan bahwa debit air sudah mulai turun, namun masih banyak rumah yang terendam. Bahkan, beberapa warga masih mengungsi karena rumah mereka tenggelam akibat banjir.
Discussion about this post