Jakarta, Radarhukum.id – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menjajaki kerja sama dengan Japan Foundation (JF) dalam bidang pendidikan, seni budaya, dan program kemitraan global. Penjajakan tersebut dibahas dalam pertemuan silaturahmi di kantor JF, Gedung Summitmas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).
Rombongan PJMI dipimpin langsung oleh Ketua Umum Ismail Lutan, didampingi Wakil Ketua Aliyudin Sofyan, Penasehat Muhammad Anthony, Wakil Sekjen Rana Setiawan, serta Ketua Hubungan Antar Lembaga Mutmainnah. Sementara dari pihak JF hadir Assistant Director Japanese Studies & Global Partnership Division Seki Tomoya, Senior Program Officer Purwoko Adhi Nugroho, dan Publication Officer Abdul Barry Sutan Pulungan.
Dalam pertemuan tersebut, Ismail Lutan memaparkan profil singkat PJMI dan sejumlah program unggulan organisasi, termasuk di luar kegiatan jurnalistik. Ia menjelaskan bahwa PJMI didirikan pada tahun 2011 oleh sejumlah wartawan senior Indonesia dengan semangat menjunjung tinggi profesionalisme dan solidaritas melalui pendekatan jurnalisme profetik, konsep yang dikembangkan oleh wartawan senior Parni Hadi.
“Selain wartawan aktif, anggota PJMI juga terdiri dari pegiat literasi, seniman, guru, penulis, YouTuber, influencer, dan aktivis kebudayaan. Saat ini anggota kami tersebar di berbagai provinsi, mulai dari Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Riau, seluruh Pulau Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, NTB, hingga wilayah lainnya,” ujar Ismail Lutan yang juga menjabat sebagai Pimpinan Umum Parahyanganpost.com.
Ia menambahkan, salah satu program unggulan PJMI adalah bidang pendidikan. PJMI telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Paramadina, Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA), dan terbaru Institut Attaqwa Nur Ali (IAN) Bekasi. Bentuk kerja sama tersebut meliputi pemberian beasiswa bagi anggota PJMI serta pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail juga mengundang Japan Foundation untuk berpartisipasi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PJMI yang akan digelar di Jakarta pada 25–26 Juli 2025.
Menanggapi hal tersebut, Publication Officer Japan Foundation, Abdul Barry Sutan Pulungan menyambut positif ajakan kerja sama dan menyatakan terbuka terhadap berbagai kolaborasi yang dapat dijajaki.
“Fokus utama Japan Foundation di Indonesia meliputi tiga bidang, yakni pertukaran seni budaya, pendidikan bahasa Jepang, dan program kemitraan global. Kami terbuka untuk menjajaki kolaborasi di ketiga area ini,” ujar Barry.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat Japan Foundation akan meluncurkan program pengiriman pendamping guru Bahasa Jepang ke sekolah-sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki mata pelajaran Bahasa Jepang.
“Program ini bertujuan agar para siswa dan guru dapat berinteraksi langsung dengan penutur asli Jepang. Program ini terbuka bagi SMA sederajat di bawah Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Agama,” tutupnya.***
Discussion about this post