Batam, Radarhukum.id, – Santun, dan agamis. Begitu gambaran sekilas tentang sosok yang satu ini. Politisi Surau, julukan yang lekat pada dirinya. Pria 37 tahun yang merupakan anggota DPRD Batam ini bernama lengkap Safari Ramadhan, akrab juga disapa Buya oleh masyarakat yang mengenalnya. Buya sendiri adalah sebutan kepada guru agama atau ustad di Sumatera Barat.
Bukan tanpa alasan Safari dipanggil Buya. Sebab, dia adalah guru agama. Mengajar mengaji dan tinggal di surau sejak masih duduk dibangku sekolah, jauh sebelum dia aktif di politik.
“Saya lahir di Tanah Datar, Sumatera Barat, satu tahun setelah wafatnya Buya Hamka,” kata Safari membuka cerita kepada gebraknews.co.id saat bertandang ke kediamannya.
Sekilas mendengar nama Hamka, mata penulis tertuju kepada deretan buku yang tersusun di rak buku koleksi Safari. Sejumlah buku karangan sang ulama kharismatik Hamka berjejer di sana, di samping sejumlah buku lainnya. Belakangan diketahui, putra sulungnya juga diberi nama Muhamad Hamka. Benar, diakui Safari dia adalah pengagum berat ulama dan sastrawan besar itu.
Safari Ramadhan besar di tengah keluarga yang sangat sederhana, bapaknya seorang pensiunan veteran yang juga seorang Datuak dalam adat Minangkabau, bergelar Datuk Tanaro. Di masa tuanya, ayahanda Safari aktif menjadi guru mengaji dan memiliki surau, tempat orang belajar tarikat. Dari sanalah mulanya karakter Safari kecil ditempa.
Orang tua Safari Ramadhan dalah seorang petani biasa. Safari anak kelima dari delapan bersaudara, yang sebagian besar masih sekolah dan kuliah. Dikarenakan keterbatasan biaya, sebab orangtuanya banyak tanggungan dia memilih tinggal di surau menjadi marbot dan mengajar mengaji, mencari biaya hidup sendiri.
“Tiga tahun saya di surau. Waktu itu saya bersekolah di SMKN 1 Batusangkar,” papar safari menceritakan kisahnya.
Setamat sekolah pada tahun 2001, Safari merantau ke Kota Batam. Pertama-tama di Batam, dia tinggal di tempat kakaknya di Batuaji.
“Tak lama berselang, ada tetangga yang mengatakan bahwa mushalla yang tak jauh dari kontrakan membutuhkan Marbot. Saya kemudian adzan di sana dan ditawarkan oleh pengurus untuk menjadi marbot di Mushola itu. Di sanalah kemudian saya mengajar mengaji, sekaligus menjadi marbot sembari bekerja juga di Kawasan Industri Mukakuning,” terang Safari. Lagi-lagi surau menjadi tempat berlabuh Safari Ramadhan.
Sehabis masa kontraknya di perusahaan, Safari Ramadhan memilih fokus untuk mengajar mengaji, mengajar privat dan mengisi ceramah agama. Safari juga terlibat aktif di berbagai organisasi dan membaur dengan berbagai kalangan. Jelang Pemilihan Legislatif, Safari kemudian mendapat tawaran untuk bergabung di partai politik.
“Hingga 6 tahun saya di Mushalla itu, yang sekarang sudah menjadi Masjid Baitul Jannah Perumahan HPM Batuaji. Setelah habis kontrak di perusahaan di Muka kuning, saya memilih fokus di masjid mengajar mengaji di TPQ, mengajar privat, dan mengisi ceramah agama. Sembari melanjutkan kuliah di STAI Ibnu Sina jurusan Tarbiyah, akhirnya lulus mendapatkan gelar akademis S.Pd.I. Saya menyambi juga menjadi guru pendidikan agama di SDN 05 Taman Lestari, Batu Aji,” terangnya.
Safari Ramadhan yang banyak aktif di berbagai organisasi agama dan kemasyarakatan kian dikenal masyarakat. Tahun 2014 diajak bergabung ke Partai PAN, serta banyak dorongan dari berbagai pihak agar dia ikut serta dalam kontestasi pemilihan legislatif. Berkat dorongan tersebut, Safari mencoba peruntungan di politik.
Tak diduga, pada tahun itu dia terpilih dan meraih suara yang cukup besar. Dalam perjalanannya, Safari dipercayakan di Komisi IV, membidani SDM dan KESRA, sekaligus menjadi Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Batam. Kemudian tahun 2016 terpilih sebagai ketua DPD PAN Kota Batam.
“Saya terus berupaya memberi dan membantu apa yang saya bisa kepada yang membutuhkanya sesuai dengan tupoksi saya. Ada suatu kepuasan bagi kita jika dengan kekuasaan yang kita miliki bisa bermanfaat bagi orang banyak,” kata Safari.
Pada pemilihan legislatif 2019, Safari Ramadhan kembali dipercaya mengemban amanah sebagai anggota DPRD Kota Batam.
Tak pernah terpikir menjadi politisi
Sejak kecil Safari Ramadhan tak pernah berpikiran menjadi politisi seperti saat ini. Lahir di lingkungan keluarga yang agamis dan sangat sederhana, dia hanya bercita-cita menjadi guru agama. Bukan sebagai politisi.
“Nasib berkata lain, dan Tuhan punya rencana tersendiri bagi hidup kita,” katanya.
Hidup dan perjalanannya menurut safari senantiasa diikutinya seperti air yang mengalir.
“Ke mana rencana tuhan membawa kita, ke sanalah kita. Saya mengikuti saja seperti air mengalir. Saya tidak berambisi besar, misalnya setelah jadi anggota DPRD lalu maju jadi Wali Kota Kota Batam dan sebagainya. Saya tidak memikirkan seperti itu,” katanya.
Hanya saja, ungkap Safari, selama dirinya memiliki kekuasaan dapat dipakai untuk kebaikan orang banyak, dirinya bertekad memaksimalkannya dan mengupayakan terus berbuat sesuai kemampuannya selama dipercayakan di legislatif.
“Berupaya membangunkan ummat memajukan bangsa,” ujar Safari.
Satu hal yang tak pernah berubah dari sosok Safari Ramadhan adalah keramahtamahannya dan jalinan silaturahmi yang tak putus kepada masyarakat. Ia selalu hadir dalam momen-momen penting bagi warga yang mengundangnya, seperti acara pernikahan, syukuran, maupun kegiatan lainnya. Ini dilakukan Safari tidak hanya terbatas kepada warga di daerah konstituennya saja.
Biodata
Nama : Safari Ramadhan, S.Pd.I
Lahir. : Tanah Datar, 15 Februari 1982
Riwayat Pendidikan
SDN Teladan Supanjang
SMPN 3 Lima Kaum
SMKN 1 Batusangkar
STAI Ibnu Sina Batam
Riwayat Pekerjaan
PT. Bulpakindo Batamindo
PT. Sumitomo Batamindo
PT. Foster Batamindo
Guru STQ Baitul Jannah
Guru PAI SDN 05 Taman Lestari – Batuaji
Anggota DPRD Kota Batam
Pengalaman Organisasi
Ketua OSIS SMKN 1 Batusangkar
Ketua RW 12 HPM Batuaji
Ketua BKPRMI/Remaja Masjid Batuaji
Ketua BMGQ/Guru TPQ Batuaji
Pengurus PMB/Mubaligh Kota Batam
Pengurus IKSB Kota Batam
Ketua DPD PAN Kota Batam.
(Ifan)
Discussion about this post