Radarhukum.id- Pati – Tim Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polresta Pati bersama sejumlah pihak berhasil menemukan dan mengevakuasi mayat tanpa identitas yang mengapung di alur Sungai Silugonggo, Desa Bendar, Kecamatan Juwana, pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 14.50 WIB. Jenazah tersebut diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kerap terlihat di sekitar kawasan Juwana.
Informasi awal diterima Sat Polairud Polresta Pati pada Sabtu (5/4/2025) pukul 11.00 WIB, melaporkan adanya warga yang hanyut di sekitar Dermaga TPI Unit II Juwana. Kapolresta Pati melalui Kasat Polairud Kompol Hendrik Irawan menjelaskan, tim langsung bergerak melakukan pencarian di lokasi. Namun, upaya hari pertama belum membuahkan hasil.
“Pencarian dilanjutkan keesokan harinya, Minggu (6/4), mulai pukul 09.50 WIB. Akhirnya, sekitar pukul 14.50 WIB, jenazah ditemukan mengapung di sebelah utara Dermaga PT Soyo Aji Perkasa,” ujar Kompol Hendrik. Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewondo Pati untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Dua nelayan setempat, Nasruli bin Rakiman (26) dan Daryadi bin Paeman (25) dari Desa Kedungpancing, mengenali korban sebagai sosok yang sering terlihat di sekitar Pertigaan Tugu Sukun Juwana. Keduanya menyatakan bahwa korban diduga merupakan ODGJ yang kerap berkeliaran di area tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polresta Pati dan tenaga medis, jenazah berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi 184 cm, mengenakan celana pendek hitam. Tubuh korban sudah dalam kondisi membusuk, kulit terkelupas, dan kaku. Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh, mengindikasikan korban kemungkinan hanyut akibat arus sungai.
Kompol Hendrik menegaskan, jenazah saat ini disimpan di kamar mayat RSUD RAA Soewondo Pati. Pihaknya telah mengumumkan identitas korban melalui media sosial dan memberikan waktu tiga hari bagi keluarga untuk melapor. “Jika tidak ada yang mengklaim, jenazah akan dimakamkan secara resmi oleh pihak RSUD,” jelasnya.
Upaya pencarian selama dua hari ini melibatkan gabungan instansi, termasuk nelayan setempat. Masyarakat diimbau untuk menghubungi Sat Polairud Polresta Pati atau RSUD Soewondo jika memiliki informasi terkait identitas korban.
Discussion about this post