Batam, Radarhukum.id – Sekretaris Daerah Kota Batam, Firmansyah, menegaskan bahwa pola asuh yang tepat dan sensitif terhadap kebutuhan anak disabilitas merupakan kunci utama dalam mendorong kemandirian dan pemberdayaan mereka. Hal itu disampaikannya saat membuka seminar Pola Asuh Anak Disabilitas di Sekolah dan Rumah dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (4/12/2025).
Seminar tersebut digelar Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS) Kota Batam bersama TP-PKK Kota Batam untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai pola asuh inklusif. Mengusung tema HDI 2025, “Setara Berkarya, Berdaya Tanpa Batas”, kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran penting untuk mendukung tumbuh kembang anak penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Firmansyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam penyelenggaraan kegiatan. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Batam terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas, khususnya anak-anak.
“Pemko Batam sangat serius menciptakan lingkungan yang inklusif. Setiap anak berhak tumbuh dan belajar tanpa batas. Tugas kita adalah memastikan mereka mendapatkan pendampingan dengan pola asuh yang tepat, penuh kasih, dan menghargai keunikannya, baik di rumah maupun di sekolah,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa dukungan emosional dari keluarga memiliki peran besar dalam membangun rasa percaya diri anak.
“Pola asuh yang baik tidak hanya soal mendidik, tetapi memahami kebutuhan tiap anak. Ketika anak-anak disabilitas merasa didengar dan dipercaya, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berdaya,” kata Firmansyah.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak para peserta memperkuat kolaborasi antara orang tua, sekolah, lembaga sosial, dan pemerintah agar ekosistem layanan disabilitas di Batam semakin terstruktur.
“Kita harus bergerak bersama. Inklusivitas bukan sekadar slogan, tetapi tindakan nyata yang dimulai dari keluarga, diperkuat di sekolah, dan didukung pemerintah,” tegasnya.
Para peserta mengikuti materi dan diskusi dengan antusias, mencakup strategi pengasuhan adaptif, pendekatan psikologis, hingga metode pembelajaran efektif bagi anak berkebutuhan khusus.
Melalui seminar ini, Pemko Batam berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat mengenai pentingnya pendampingan yang ramah, aman, dan setara bagi anak penyandang disabilitas. Pemerintah juga berkomitmen memperluas program pemberdayaan dan perlindungan sebagai bagian dari penguatan sumber daya manusia yang inklusif di Kota Batam.






























Discussion about this post