Sikka, Radarhukum.id – Sanggar Bliran Sina Watublapi di Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, menyambut kedatangan 14 wisatawan asal Swiss, Kamis (18/7/2024). Sanggar ini, salah satu yang tertua di Kabupaten Sikka, terkenal sebagai pelestari budaya dan adat istiadat Suku Krowe, menjadikannya destinasi favorit wisatawan asing.
Wisatawan disambut dengan ritual Huler Wair dan Tarian Soka Papak. Suguhan tradisional seperti Lekun, Bako Koli, dan Tua disajikan sebagai simbol keramahan, diiringi nyanyian lagu daerah dan musik kampung yang memeriahkan suasana.
Pertunjukan berlanjut dengan tarian tradisional seperti Soka Ro'a Mu'u, Soka Sako Manunggo, Soka Awi Alu, Soka Gere Alu, Soka Mage Mot, Soka Tua Reta Lou, dan Soka Lori Lolo. Tarian-tarian ini merupakan kekayaan budaya dan tradisi lokal yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Selain pertunjukan tarian, wisatawan diajak mengunjungi galeri tenun ikat pewarna alam, produk kerajinan unggulan dari Sanggar Bliran Sina Watublapi. Mereka mendapatkan pengalaman baru dengan melihat langsung proses pembuatan tenun ikat yang unik dan indah.
Kunjungan kali ini juga menawarkan pengalaman kuliner autentik dengan suguhan makanan lokal yang diolah secara tradisional, memberikan kesan mendalam terhadap budaya Krowe.
Yosef Gervasius, pimpinan Sanggar Bliran Sina Watublapi, berharap wisatawan, baik individu maupun berkelompok, mendapatkan pengalaman yang nyaman dan memuaskan. “Kami berharap dengan pelayanan yang kami berikan, baik melalui pertunjukan tarian tradisional, proses tenun ikat, maupun suguhan makanan lokal, wisatawan akan merasa puas dan nyaman. Sehingga mereka dapat menyampaikan pengalaman positif ini kepada keluarga, rekan, dan orang lain, mendorong lebih banyak kunjungan ke Sanggar Bliran Sina Watublapi di masa mendatang,” ujarnya.
Kunjungan wisatawan asing ini tidak hanya memperkuat posisi Sanggar Bliran Sina Watublapi sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Kabupaten Sikka, tetapi juga membantu dalam upaya pelestarian budaya dan tradisi Suku Krowe yang sangat berharga.
Reporter: Oktavianus Adeo Keytimu
Editor: Ifan
Discussion about this post