Jakarta, Radarhukum.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI di Kamboja, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, serta Bea dan Cukai berhasil mengamankan Dewi Astutik alias Mami, buronan internasional yang menjadi aktor intelektual penyelundupan 2 ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025, serta sejumlah kasus besar lainnya pada 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent.
Penangkapan Dewi dilakukan di Sihanoukville, Kamboja, melalui operasi senyap lintas negara yang dipimpin Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan. Operasi ini merupakan tindak lanjut dari perintah Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, yang sebulan sebelumnya menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk melakukan pengejaran internasional.
Operasi tersebut mendapat dukungan penuh dari Atase Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI yang dipimpin Yudi Abrimantyo. Keduanya berperan penting dalam pemetaan pergerakan lintas negara serta koordinasi regional.
Proses diplomasi dan pemenuhan legalitas pemindahan tersangka turut difasilitasi Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, beserta seluruh jajaran KBRI Phnom Penh. Selain itu, kerja sama erat terjalin dengan Wakil Kepala Kepolisian Nasional Kamboja, Chuon Narin, yang membantu proses penangkapan dan pengamanan di lapangan.
Dewi Astutik, yang juga menjadi buronan Korea Selatan, ditangkap saat menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Operasi berlangsung cepat, presisi, dan tanpa menimbulkan gangguan publik. Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses verifikasi identitas serta penyerahan resmi antarotoritas.
Kepala BNN RI mengapresiasi keberhasilan operasi ini dan menyatakan bahwa penangkapan tersebut menjadi bukti komitmen BNN untuk mengejar para pelaku kejahatan narkotika hingga ke luar negeri.
“Keberhasilan ini menegaskan komitmen BNN RI dalam mengejar pelaku kejahatan narkotika hingga ke luar negeri melalui sinergitas kuat antar lembaga negara dan kepolisian negara sahabat,” ujarnya.
Setibanya di Indonesia, Dewi Astutik akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, serta pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional tersebut. Jejaring ini diketahui beroperasi dalam pengambilan dan distribusi berbagai jenis narkotika, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, ke Asia Timur dan Asia Tenggara.
BNN menegaskan, upaya penindakan tidak berhenti pada penangkapan, melainkan akan berlanjut pada pembongkaran seluruh struktur jaringan yang selama ini beroperasi secara masif dan terorganisir.






























Discussion about this post