Sarolangun, Radarhukum.id – Curah hujan tinggi sejak awal bulan Ramadan menyebabkan banjir di sejumlah desa sepanjang bantaran Sungai Batang Tembesi, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Sejumlah rumah warga terendam, terutama di Desa Mandiangin Tuo, Desa Gurun Baru, Desa Tangkiling Simpang, Desa Muaro Ketalo, Desa Kertopati, Desa Gurun Mudo, dan Desa Sungai Rotan.
Banjir tahun ini disebut lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya, dengan ketinggian air mencapai lebih dari dua meter. Kondisi ini membuat sebagian warga memilih mengungsi karena rumah mereka tak lagi bisa ditempati.
Camat Mandiangin, Haris Paddilah, mengatakan bahwa hingga saat ini banjir masih merendam beberapa desa di wilayahnya. Ia mengimbau warga agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak yang bermain di air agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Saya mengajak warga untuk tetap siaga dan mengawasi anak-anak, karena mereka sangat senang bermain di air. Jangan sampai musibah ini menimbulkan kejadian lain yang tidak diinginkan,” ujarnya saat diwawancarai di kantornya, Senin (18/3/2025).
Selain itu, ia meminta kepala desa di wilayah terdampak agar terus memantau perkembangan di lapangan dan memberdayakan perangkat desa untuk mendirikan posko banjir. Jika diperlukan, dapur umum juga bisa didirikan guna membantu masyarakat yang terdampak.
“Kami sudah melaporkan kondisi ini ke pihak terkait dan berkoordinasi dengan badan usaha di Kecamatan Mandiangin agar dapat membantu warga yang terdampak banjir,” tambahnya.
Haris juga mengimbau warga yang mengalami gejala penyakit akibat banjir agar segera memeriksakan diri ke bidan desa atau tenaga medis di puskesmas terdekat.
Sementara itu, berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, banjir masih terjadi di Desa Kertopati, Mandiangin, Tangkiling Simpang, Muaro Ketalo, dan Sungai Rotan. Aktivitas warga di beberapa lokasi lumpuh total. Selain merendam rumah, banjir juga merusak lahan pertanian warga sejak awal Ramadan.
Penulis: Mara
Discussion about this post