Sarolangun, Radarhukum.id – Sejumlah warga Desa Mandiangin Tuo, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, mengkritik keras hasil pekerjaan penimbunan jalan Jamtung yang dilakukan oleh rekanan Dinas PUPR Bidang BM pada tahun 2024. Penimbunan tersebut dianggap tidak aman dan tidak nyaman untuk dilintasi, terutama dengan curah hujan yang hampir setiap hari mengguyur kawasan tersebut.
Konstruksi jalan yang memiliki panjang sekitar 300 meter ini melibatkan penimbunan badan jalan dengan variasi ketinggian mulai dari 50 cm, 75 cm, hingga 100 cm. Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp333 juta dari pagu APBD tahun 2024 dan dilaksanakan oleh CV Parsha yang beralamat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Meski jalan ini kembali difungsikan sebagai jalur transportasi utama warga Desa Mandiangin Tuo, kondisi jalan dinilai tidak layak. Banyak pengendara mengalami kecelakaan akibat jalan yang licin, terutama saat hujan.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, Ujang, membenarkan kondisi jalan yang licin saat ditemui awak media di lokasi. Menurutnya, tanah merah yang digunakan sebagai material utama jalan menjadi licin ketika terkena air hujan.
“Sirtunya sangat minim. Tanah merah kalau kena hujan jadi lumpur dan sangat licin. Banyak pengendara yang terjatuh. Dulu, saat masih menggunakan sirtu yang rata, tidak pernah ada kejadian seperti ini,” jelas Ujang.
Ia menegaskan bahwa minimnya material sirtu menjadi penyebab utama jalan sulit dilalui. Ujang berharap pihak rekanan segera melakukan perbaikan dengan menambahkan sirtu yang merata dan memadatkan badan jalan menggunakan alat berat seperti bomax.
“Jangan asal tabur sirtu seperti sekarang ini,” pungkasnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Juanda, salah satu warga yang istrinya menjadi korban licinnya jalan tersebut.
“Istri saya sudah tiga kali jatuh di jalan ini. Kalau dulu, meski hujan, jalan tidak licin seperti sekarang,” ungkap Juanda.
Bahkan, dalam sehari istrinya bisa terjatuh hingga tiga kali akibat kondisi jalan yang tidak layak.
Kepala Desa Mandiangin Tuo, Erman Hidayah, membenarkan keluhan warganya terkait kondisi jalan. “Memang benar, banyak laporan warga yang jatuh. Bahkan pagi ini saja saya sudah menerima tiga laporan,” ujarnya.
Ia berharap pihak rekanan segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut agar tidak menimbulkan lebih banyak korban.
Discussion about this post