Batam, Radarhukum.id – Status ex-officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Wali Kota Batam dipastikan berlanjut setelah pelantikan wali kota terpilih. Namun, terdapat perubahan dalam aturan terbaru yang mengatur jabatan pucuk pimpinan BP Batam kini akan diemban oleh wali kota dan wakil wali kota.
Peraturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2025 yang mengatur tenang perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Berdasarkan regulasi tersebut, Amsakar Achmad sebagai wali kota terpilih akan menjabat sebagai Wali Kota sekaligus Kepala BP Batam ex-officio, sementara Li Claudia Candra akan menjabat sebagai Wakil Wali Kota sekaligus Wakil Kepala BP Batam.
Sejumlah kalangan menyambut baik kebijakan ini, termasuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Ketua Apindo Batam, Dr. Rafki Rasyid, menilai Amsakar Achmad adalah sosok birokrat berpengalaman cukup lama di Kota Batam, sehingga memiliki pemahaman luas terhadap kondisi Batam. Selain itu, Li Claudia Candra, yang berlatar belakang sebagai pengusaha, diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam pengembangan kebijakan ekonomi.
“Kami berharap kepemimpinan Pak Amsakar dan Bu Li Claudia dapat menghadirkan terobosan yang lebih kuat dalam menciptakan kebijakan pro-investasi yang berkelanjutan,” ujar Rafki, Selasa (19/2/2025).
Rafki juga mengungkapkan, Batam masih menghadapi sejumlah tantangan dalam menarik investor, salah satunya adalah tingginya biaya logistik akibat ketergantungan pada jalur transit melalui Singapura. Menurutnya, permasalahan ini harus segera diatasi untuk meningkatkan daya saing Batam di kancah global.
“Banyak investor yang awalnya tertarik berinvestasi di Batam, namun kemudian mundur karena tingginya biaya pengiriman kontainer. Ini merupakan tantangan yang mendesak untuk dicarikan solusinya,” paparnya.
Selain itu, Rafki menyorot pentingnya peningkatan lapangan pekerjaan di Kota Batam, karena tingginya angka pengangguran. Solusinya dengan menggenjot masuknya investasi dan menarik perusahaan berskala besar. Sejalan dengan itu, pihaknya mendorong pemerintah lebih intens memfasilitasi berbagai pelatihan untuk peningkatan keterampilan tenaga kerja muda agar sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
“Selama ini kita lihat hanya Disnaker yang mengadakan dan pelatihan dan kuotanya terbatas. Ini perlu ditingkatkan lagi,” katanya.
Apindo juga memberikan apresiasi terhadap pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi. Proyek-proyek seperti pelebaran jalan dinilai sangat mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi di Batam, yang pada akhirnya akan memperkuat daya tarik kawasan tersebut bagi para investor. (Ifan)
Discussion about this post