Bekasi, Radarhukum.id – Seminar bertema “Mengoptimalkan Kecerdasan Anak, Dikaitkan dengan Gaya Kecenderungan Belajar” TKN 6 Kota Bekasi berlangsung menarik dan hangat. Antusiasme orang tua murid sangat tinggi, terlihat dari serbuan pertanyaan yang diajukan di sesi tanya jawab, yang memaksa pemateri harus bergantian menjawabnya. Meskipun mereka duduk di kursi ‘slepet', kursi kecil berbahan plastik yang biasa diduduki anak-anak saat belajar, mereka tetap serius. Bahkan terkadang ada yang harus keluar sejenak untuk meluruskan lutut yang kesemutan. Kursi kecil itu tidak cukup membuat kakinya rileks.
Demikianlah suasana seminar setengah hari yang diselenggarakan oleh TKN 6 Kota Bekasi bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah (FKIP UIA) dan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), Senin 26 Februari 2024.
Kepala Sekolah TKN 6 Kota Bekasi, Ary Mugiasih S.Pd., mengatakan tema ini dipilih untuk memberikan pemahaman kepada orang tua agar mereka pun mengetahui cara mendidik anaknya. Menurutnya, kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah untuk mengoptimalkan kecerdasan anak sangat penting, karena pihak sekolah memiliki keterbatasan waktu dan tenaga.
“Selain jumlah murid kami yang cukup banyak, juga ada anak-anak tertentu yang membutuhkan perhatian khusus. Untuk itulah kami mendatangkan psikolog dari luar agar orang tua juga memahami cara-cara mengoptimalkan kecerdasan anaknya, terutama anak-anak yang memerlukan perhatian khusus,” tutur Ary Mugiasih kepada pers.
Lebih jauh, Ary Mugiasih yang juga Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2018 ini mengatakan, di sekolah yang dipimpinnya, kerjasama antara orang tua murid dan pihak sekolah sudah terjalin sejak awal. Orang tua selalu dilibatkan dalam semua kegiatan.
“Sebenarnya pada seminar ini saya ingin melibatkan semua orang tua murid yang jumlahnya 172 orang. Tetapi karena keterbatasan tempat, saya hanya menyertakan separuh saja. Sementara separuh yang lain, mungkin di kesempatan lain,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Psikolog UIA, DR. Sabar Lesmana, mengatakan seminar ini merupakan bagian dari visi-misi kampus UIA, yang memiliki motto: Tempat Berpadunya Ilmu dan Agama.
“Tema seminar ini sangat menarik, karena anak-anak sangat membutuhkan bimbingan untuk mengoptimalkan kecerdasannya. Semua anak itu pintar. Tidak ada anak yang bodoh. Tinggal bagaimana kita (orang tua dan guru) bisa menggali kecerdasannya. Untuk itulah dibutuhkan psikolog,” tuturnya.
DR. Sabar Lesmana yang juga Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru (Penmaru) dan Wakil Dekan FKIP UIA menjelaskan pihaknya terbuka bekerjasama dengan pihak mana pun. Dalam seminar ini, pihaknya membawa tim psikolog, terdiri dari dirinya sendiri selaku ketua tim, DR. Nurkhasanah (Kaprodi Magister Teknologi Pendidikan), Nurul Fajriah M.Pd. (Kaprodi BI), dan Hanif tim Duta Penmaru.
Sabar juga menjelaskan FKIP UIA saat ini memiliki tiga program studi, yaitu Magister Teknologi Pendidikan (MTP) untuk program S2, Bahasa Inggris, serta Bimbingan dan Konseling untuk program S1. Dia juga mengajak para guru untuk tidak berhenti belajar secara formal. Jika tingkat pendidikannya masih strata 1, akan lebih baik ditingkatkan ke S2, dan seterusnya.
“Belajar itu tidak boleh berhenti,” tambahnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), H. Ismail Lutan, mengatakan kerjasama pihaknya dengan UIA dan TKN 6 Kota Bekasi bukanlah yang pertama. Pihaknya sudah sering menjalin kerjasama serupa dengan pihak lain. Menurutnya, PJMI bukan semata berkiprah di dunia jurnalistik, tetapi juga di dunia pendidikan, terutama dalam upaya meningkatkan SDM. Sejumlah wartawan PJMI saat ini juga sedang menimba ilmu di kampus UIA (untuk program S1) dan Universitas Paramadina (untuk program S2).
“PJMI mempunyai program peningkatan literasi membaca dan pengetahuan jurnalistik. Program ini ditujukan untuk kalangan pelajar dan komunitas masjid yang kami beri nama one masjid one jurnalis,” tutupnya.**
Discussion about this post