Radarhukum.id, Pati – Pemerintah Kabupaten Pati terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menangani bencana kebakaran. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemkab Pati baru saja meresmikan penambahan tiga unit armada pemadam kebakaran (damkar) baru. Penambahan ini diharapkan mampu mempercepat respons terhadap kebakaran serta meminimalisir kerugian material dan korban jiwa.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Pati, Sugiyono, menyatakan bahwa penguatan armada damkar merupakan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan efektivitas penanganan kebakaran. “Dengan armada baru, jangkauan layanan kami semakin luas, terutama untuk wilayah-wilayah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau,” jelasnya.
Selain mengandalkan peralatan modern, Pemkab Pati juga memperkuat sistem penanggulangan kebakaran melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Sebelumnya, sistem ini terintegrasi dengan platform digital Sidina, namun setelah platform tersebut tidak lagi aktif, komunikasi kini dilakukan melalui grup WhatsApp yang melibatkan berbagai elemen peduli bencana.
“Melalui grup ini, kami berkoordinasi dengan tim damkar dari PT Garuda Food, PG Pakis, Relawan Kembangjoyo, PMI, CV Rajawali Furniture, serta kelompok masyarakat lainnya,” ujar Sugiyono. Dengan sistem komunikasi real-time ini, laporan kebakaran dapat segera ditindaklanjuti oleh berbagai pihak sehingga respons menjadi lebih cepat dan efektif.
Sugiyono menekankan bahwa keberhasilan dalam penanganan kebakaran sangat bergantung pada kecepatan respons. “Indikator keberhasilan kami adalah fast response—cepat, lincah, dan mampu mengurangi dampak kerugian material serta korban jiwa,” tambahnya.
Kebakaran merupakan bencana yang sering terjadi di Kabupaten Pati, terutama saat musim kemarau. Berdasarkan data Satpol PP Pati, sepanjang tahun 2024 sudah terjadi sekitar 100 kasus kebakaran yang melibatkan rumah warga, lahan pertanian, hingga kawasan industri.
Dengan tambahan armada damkar serta penguatan sinergi multipihak, Pemkab Pati optimis dapat mengurangi dampak kebakaran secara signifikan. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun sistem penanggulangan kebakaran yang lebih responsif dan berbasis partisipasi masyarakat.
Discussion about this post