Sarolangun, Radarhukum.id – Oknum anggota PPK Kecamatan Mandiangin Timur, Kabupaten Sarolangun, diduga tidak menjaga netralitasnya dalam pemilu legislatif yang berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024 lalu.
Dugaan ini diperkuat berdasarkan rekaman percakapan berdurasi lebih dari 20 menit antara salah satu anggota PPS dengan inisial SL, yang juga merupakan ketua PPS di Desa Merantih Baru, Kecamatan Mandiangin Timur.
Dalam rekaman tersebut, terungkap bahwa oknum anggota PPK berinisial SK diduga memberikan uang kepada sejumlah ketua PPS di Gapura Desa Jati Baru. Uang tersebut diduga ditujukan untuk dibagikan kepada pemilih yang disepakati di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.
Nominal uang yang diterima oleh para ketua PPS tersebut berkisar antara 250 hingga 200, sesuai dengan jumlah target suara yang telah disepakati dalam rekaman tersebut.
Menurut salah satu anggota PPS di Mandiangin Timur, mereka bertemu dengan SK, yang merupakan tangan kanan calon legislatif dari salah satu partai politik berinisial PH, di Gapura Desa Jati Baru. Dalam percakapan itu, disampaikan bahwa jumlah uang yang diterima tidak sesuai dengan jumlah suara yang dijanjikan untuk partai tersebut melalui SK.
Rekaman percakapan tersebut telah tersebar luas, bahkan sampai ke ketua DPRD dan para anggota DPRD Kabupaten Sarolangun.
Ketua PPK Kecamatan Mandiangin Timur, Sugeng, ketika dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatan oknum PPK dan PPS yang tidak netral pada pemilu legislatif tersebut, mengaku bahwa menurut pengetahuannya, mereka semua tetap netral sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Saat ditanya apakah SK merupakan salah satu anggota PPK Kecamatan Mandiangin Timur, Sugeng tidak membantah, melainkan membenarkannya.
Ditanya terkait dengan adanya rekaman percakapan yang menyinggung SK dan para PPS yang tidak netral, Sugeng menyatakan bahwa sedang mengikuti pleno di KPUD Kabupaten Sarolangun. “Nanti ya, saya lagi mengikuti pleno di KPUD Kabupaten Sarolangun,” jawabnya.
Salah satu yang terlibat dalam percakapan tersebut, Asep Didin, tidak membantah kebenaran isi rekaman tersebut. Namun, ia meminta agar hal tersebut tidak diarahkan kepada rekan-rekannya di PPS. “Saya minta tolong kalau hal ini agar kawan kawan jangan dilibatkan. Saya kasihan mereka semua masih awam dalam hal ini,” jelasnya. (Asmara).
Discussion about this post