Batam, Radarhukum.id – Pasangan Amsakar Achmad dan Li – Claudia menang telak dalam Pilkada Kota Batam 2024 berdasarkan hasil quick count lembaga survey nasional dan rekapitulasi internal. Dukungan dan harapan masyarakat terhadap kepemimpinan baru di kota berjulukan bandar dunia madani tersebut, mulai mengalir. Salah satunya datang dari Ir. Suparman, S.H., M.H., M.Si, penggiat anti korupsi di Kota Batam.
Suparman yang getol menyuarakan anti korupsi sejak era 2000-an ini menyampaikan harapan agar setelah resmi dilantik, Amsakar segera mengambil langkah tegas untuk mereformasi tata kelola pemerintahan di Kota Batam. Ia menyoroti adanya dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Batam, khususnya di dinas yang sering terlibat pengadaan barang dan jasa, termasuk camat.
Ia juga mengingatkan Amsakar untuk tidak ragu mengganti pejabat-pejabat yang selama ini dianggap hanya berorientasi pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Menurut Suparman, evaluasi menyeluruh terhadap pejabat di lingkungan Pemko Batam adalah langkah mendesak untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
“Pertama yang bapak benahi adalah sumber daya manusianya. Diataranya adalah, ganti semua kepala dinas dan kepala bidang, karena mayoritas otaknya sudah rusak didoktrin untuk korupsi, terutama dinas yang sering terlibat pengadaan barang dan jasa, disitu sarang oknum tukang korupsi. Banyak oknum kepala dinas dan kepala bidang memiliki kekayaan tidak wajar. Hal ini menunjukkan adanya dugaan praktik korupsi terstruktur dan sudah menjadi penyakit dalam birokrasi Pemko Batam. Mereka ini ibarat duri dalam daging yang harus segera dikeluarkan,” ujar Suparman, saat diwawancarai media ini, Kamis (28/11/2024).
Suparman menyebut, pejabat yang tidak punya komitmen untuk melayani rakyat harus segera diganti. Jangan biarkan mereka yang terlibat dalam sistem yang sudah rusak tetap bertahan.
“Karena oknum SKPD sekarang banyak sudah rusak otaknya, yang ada dipikirannya hanya korupsi. Coba dibayangkan sekelas kabid, Kekayaannya bisa puluhan milyar, uang dari mana kalau bukan uang maling. Ini saatnya memberikan ruang bagi figur-figur baru yang kompeten dan memiliki integritas,” tegas Suparman.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Amsakar selama berada di pemerintahan sebelumnya. Suparman menilai, Amsakar kerap menghadapi tekanan, bahkan dikucilkan oleh banyak pejabat tinggi di lingkungan Pemko hingga camat dan lurah. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu alasan penting untuk melakukan reformasi struktural dalam pemerintahan yang baru. Sebagai tokoh yang aktif menentang korupsi, Suparman menegaskan dukungannya kepada Amsakar untuk membawa perubahan nyata di Kota Batam. Ia juga mengingatkan, dukungan masyarakat sangat bergantung pada keberanian Amsakar dalam memberantas korupsi dan menciptakan pemerintahan yang transparan.
“Pak Amsakar harus memastikan dirinya tidak terjebak dalam konflik kepentingan yang sama seperti sebelumnya. Jangan sampai para pejabat bermasalah ini menjadi beban yang menghambat langkah perubahan. Kalau bapak masih memakai manusia yang sekarang, bapak akan banyak dapat perlawanan terutama dari penggiat anti korupsi. Ingat bapak punya peluang dua kali untuk duduk di wali kota dan juga gubernur, tolong dijaga kepercayaan rakyat,” tambahnya.
Discussion about this post