• Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Login
Radarhukum.id
  • HOME
  • Berita
    • All
    • Bengkulu
    • BP Batam
    • Daerah
    • Ekonomi
    • Hukrim
    • Hukum
    • Internasional
    • Jakarta
    • Lampung
    • Nasional
    • Olahraga
    • Organisasi
    • Pendidikan
    • Politik
    • Polri
    • Sosial
    • Sumbar
    • Tanjungpinang
    • TNI
    UMKM Kantin Sekolah Terancam Gulung Tikar, Omzet Anjlok Dampak Program MBG

    UMKM Kantin Sekolah Terancam Gulung Tikar, Omzet Anjlok Dampak Program MBG

    Kejati Kepri Sosialisasi Pencegahan TPPO di Kecamatan Batam Kota

    Kejati Kepri Sosialisasi Pencegahan TPPO di Kecamatan Batam Kota

    HUT ke-80, TNI Bersama Warga Gelar Karya Bakti di Masjid Agung Natuna

    HUT ke-80, TNI Bersama Warga Gelar Karya Bakti di Masjid Agung Natuna

    Kejari Natuna, PLN, dan Basarnas Sosialisasi Hukum dan Keselamatan di Midai

    Kejari Natuna, PLN, dan Basarnas Sosialisasi Hukum dan Keselamatan di Midai

    Polresta Pati Tegas, Penghalang Wartawan Saat Liputan Hak Angket Ditahan Jadi Tersangka

    Polresta Pati Tegas, Penghalang Wartawan Saat Liputan Hak Angket Ditahan Jadi Tersangka

    Daeng Manye Sambangi Warga Marbo, Aspirasi Petani Langsung Dapat Solusi

    Daeng Manye Sambangi Warga Marbo, Aspirasi Petani Langsung Dapat Solusi

    Polresta Pati Kerahkan Ratusan Personel Amankan Rapat Pansus Hak Angket

    Polresta Pati Kerahkan Ratusan Personel Amankan Rapat Pansus Hak Angket

    Mahkamah Desa yang Diinisiasi PERADIN dapat Dukungan Penuh Wamendes Riza Patria

    Mahkamah Desa yang Diinisiasi PERADIN dapat Dukungan Penuh Wamendes Riza Patria

    PWI Natuna Hadiri Penguatan Kelembagaan Bawaslu, Bahas Implikasi Putusan MK 135/2024

    PWI Natuna Hadiri Penguatan Kelembagaan Bawaslu, Bahas Implikasi Putusan MK 135/2024

  • OPINI
    • All
    • Sastra
    Saya Diancam Dilaporkan Kasus Penyerobotan, Apa yang Harus Saya Lakukan?

    Paradoks Peran Pemerintah dalam Sengketa administrasi: Primum Remedium atau Sekedar Retorika

    Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

    Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

    Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

    Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

    Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

    Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

    KEPALA-KEPALA BABI

    KEPALA-KEPALA BABI

    Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

    Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

    175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

    175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

    PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan

    Selamat Jalan Rekan Wina Armada

    Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

    Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

  • PROFIL
  • CATATAN REDAKSI
  • EDUKASI HUKUM
    • All
    • Sastra
    Saya Diancam Dilaporkan Kasus Penyerobotan, Apa yang Harus Saya Lakukan?

    Paradoks Peran Pemerintah dalam Sengketa administrasi: Primum Remedium atau Sekedar Retorika

    Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

    Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

    Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

    Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

    Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

    Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

    KEPALA-KEPALA BABI

    KEPALA-KEPALA BABI

    Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

    Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

    175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

    175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

    PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan

    Selamat Jalan Rekan Wina Armada

    Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

    Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

    Trending Tags

    No Result
    View All Result
    Radarhukum.id
    • HOME
    • Berita
      • All
      • Bengkulu
      • BP Batam
      • Daerah
      • Ekonomi
      • Hukrim
      • Hukum
      • Internasional
      • Jakarta
      • Lampung
      • Nasional
      • Olahraga
      • Organisasi
      • Pendidikan
      • Politik
      • Polri
      • Sosial
      • Sumbar
      • Tanjungpinang
      • TNI
      UMKM Kantin Sekolah Terancam Gulung Tikar, Omzet Anjlok Dampak Program MBG

      UMKM Kantin Sekolah Terancam Gulung Tikar, Omzet Anjlok Dampak Program MBG

      Kejati Kepri Sosialisasi Pencegahan TPPO di Kecamatan Batam Kota

      Kejati Kepri Sosialisasi Pencegahan TPPO di Kecamatan Batam Kota

      HUT ke-80, TNI Bersama Warga Gelar Karya Bakti di Masjid Agung Natuna

      HUT ke-80, TNI Bersama Warga Gelar Karya Bakti di Masjid Agung Natuna

      Kejari Natuna, PLN, dan Basarnas Sosialisasi Hukum dan Keselamatan di Midai

      Kejari Natuna, PLN, dan Basarnas Sosialisasi Hukum dan Keselamatan di Midai

      Polresta Pati Tegas, Penghalang Wartawan Saat Liputan Hak Angket Ditahan Jadi Tersangka

      Polresta Pati Tegas, Penghalang Wartawan Saat Liputan Hak Angket Ditahan Jadi Tersangka

      Daeng Manye Sambangi Warga Marbo, Aspirasi Petani Langsung Dapat Solusi

      Daeng Manye Sambangi Warga Marbo, Aspirasi Petani Langsung Dapat Solusi

      Polresta Pati Kerahkan Ratusan Personel Amankan Rapat Pansus Hak Angket

      Polresta Pati Kerahkan Ratusan Personel Amankan Rapat Pansus Hak Angket

      Mahkamah Desa yang Diinisiasi PERADIN dapat Dukungan Penuh Wamendes Riza Patria

      Mahkamah Desa yang Diinisiasi PERADIN dapat Dukungan Penuh Wamendes Riza Patria

      PWI Natuna Hadiri Penguatan Kelembagaan Bawaslu, Bahas Implikasi Putusan MK 135/2024

      PWI Natuna Hadiri Penguatan Kelembagaan Bawaslu, Bahas Implikasi Putusan MK 135/2024

    • OPINI
      • All
      • Sastra
      Saya Diancam Dilaporkan Kasus Penyerobotan, Apa yang Harus Saya Lakukan?

      Paradoks Peran Pemerintah dalam Sengketa administrasi: Primum Remedium atau Sekedar Retorika

      Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

      Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

      Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

      Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

      Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

      Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

      KEPALA-KEPALA BABI

      KEPALA-KEPALA BABI

      Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

      Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

      175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

      175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

      PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan

      Selamat Jalan Rekan Wina Armada

      Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

      Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

    • PROFIL
    • CATATAN REDAKSI
    • EDUKASI HUKUM
      • All
      • Sastra
      Saya Diancam Dilaporkan Kasus Penyerobotan, Apa yang Harus Saya Lakukan?

      Paradoks Peran Pemerintah dalam Sengketa administrasi: Primum Remedium atau Sekedar Retorika

      Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

      Kapan Pemerintah Belajar Mendengar Sebelum Jalanan Membara?

      Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

      Affan Sudah Pergi, Pertanyaannya Tinggal: Sampai Kapan Rakyat Jadi Korban?

      Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

      Sistem Verifikasi Dokumen Kependudukan Elektronik dalam Pembuktian di Pengadilan

      KEPALA-KEPALA BABI

      KEPALA-KEPALA BABI

      Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

      Satu Jengkal Tanahmu, Sejuta Perjuanganmu: Pahami Aturan Mainnya

      175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

      175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

      PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan

      Selamat Jalan Rekan Wina Armada

      Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

      Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

      Trending Tags

      No Result
      View All Result
      Radarhukum.id
      • HOME
      • Berita
      • OPINI
      • PROFIL
      • CATATAN REDAKSI
      • EDUKASI HUKUM
      Home Catatan Redaksi

      KEPALA-KEPALA BABI

      Admin by Admin
      23 Juli 2025
      KEPALA-KEPALA BABI

      Ilustrasi: RH

      Cerpen oleh: Ifanko P

      Dia dikenal sebagai sosok yang santun sejak belia. Tumbuh dalam lingkungan keluarga berada, terhormat, dan agamis membentuk kepribadiannya menjadi seorang pemuda berbudi.

      Saat menempuh pendidikan di kampus, dia orator ulung, aktivis gerakan mahasiswa yang cukup diperhitungkan, piawai  berpidato serta menggerakkan massa dengan kata-kata yang memikat.

      Menarik Dibaca

      175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

      175 Penyair Indonesia dan 50 Penyair Luar Negeri Ramaikan Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta

      Cakada Petahana Masih Bisa Publikasi di Media Saat Masa Tenang

      Harapan dan Semangat Hidup

      Bedah Buku Kontrak Politik Karya Ismail Lautan Dkk: Satir Pilu Politikus Asu

      Singkatnya, Bahar adalah pemuda yang baik. Tak hanya dihormati karena kebaikan dan ilmunya, ia juga aktif dalam berbagai organisasi masyarakat di daerahnya, selalu muncul di muka membantu masyarakat. Ditambah lagi, wajahnya yang teduh, dengan sikap penuh ketulusan, membuat orang-orang percaya bahwa dia pantas sebagai sosok pemimpin. Mulailah dia digadang-gadang maju sebagai calon legislatif.

      Hinga pada tahun pesta demokrasi yang tepat, ia mencoba peruntungan lewat jalur politik, mendaftarkan diri sebagai calon legislatif. segala upaya dia lakukan agar menang. Nasib mujur, ketika itu, meski baru pertama kali maju nyaleg, kemenangan mutlak diraihnya.

      Melihat rekam jejak dan sepak terjangnya selama ini, masyarakat meyakini bahwa Bahar adalah pilihan terbaik, sosok yang mampu membawa perubahan dengan kepedulian tinggi dan nilai-nilai religi yang kokoh. Selain sosoknya yang memang sesuai di hati masyarakat, partai yang mengusungnya pula turut mendongkrak elektabilitasnya. Tidak terasa, periode pertama Bahar di legislatif tuntas dengan kesan dan citra yang amat positif

      Ketika periode keduanya tiba, tak ada yang meragukan kemampuan Bahar. Ia lantas terpilih kembali. Suara yang ia peroleh justru semakin tinggi. Selama menjabat, melalui berbagai program dan lewat dana aspirasi, ia membangun banyak fasilitas di daerah pemilihannya. Jalan-jalan diperbaiki, jembatan, lapangan olahraga dibangun, serta bantuan-bantuan lainnya yang membuat masyarakat semakin yakin bahwa Bahar adalah pemimpin yang amanah.

      Namun, di balik senyum kharismatik yang terpampang di baliho-baliho besar, sebetulnya ada sisi lain yang tak diketahui banyak orang.  Di rumah Bahar sedikit berlain, dengan yang tampak. Meski tak terlalu fatal, namun dia sama sekali berbeda dari yang dikenal oleh orang banyak. Tentu istrinya yang paling tahu. Bila tampak di luar amat penyabar, Di rumah Bahar agak ketus, namun tetap bertanggungjawab. Ketika muncul dimana mana dengan penuh senyum, periang, dan suka menghibur orang. Dirumah dia orang serius dan dingin. Itu sedikit perbedaannya. Pada istrinya, Sinta, ia bicara seperlunya saja.

      Namun, hal tersebut bukan apa-apa. Itu masih tahap wajar, karena bagi sebagian orang citra diri di hadapan publik itu amat penting. Para politisi memang mesti pandai memoles diri di hadapan orang banyak buat mencari simpati, untuk menjaga nama baik, menunjukkan kesan positif dan sebagainya.

      Bukan perbedaan sikapnya antara di rumah dengan di hadapan publik itu yang menjadi soal. Ada hal lain yang lebih serius. Segala sesuatunya benar-benar berbeda sejak suatu pagi.  Ketika Bahar mendapati hal aneh yang amat mengusik nalarnya.

      Pagi itu, ia berdiri di depan cermin kamar mandi. Mata masih mengantuk. Tapi yang tampak dalam bayangan cermin membuatnya terbelalak seketika. Telinganya berubah panjang, berat, dan menggantung seperti telinga binatang. Hidungnya menjorok ke depan, membulat, mengilap. Rahangnya membesar. Bahar menatap pantulan itu, lalu menyentuh wajahnya. Kulitnya masih kulit manusia, tapi bentuknya sudah bukan wajah manusia. Dia kaget bukan kepalang.

      “Sinta! Ke sini, cepat!”

      Istrinya datang tergesa. Bahar menunjuk wajahnya. “Lihat ini, lihat wajah mas. Kenapa bisa begini!” Suaranya menggigil, ia terlihat panik.

      Sinta menatapnya. Lama. “Tidak ada yang berubah, mas. Wajah mas seperti biasa, memangnya ada yang sakit atau gimana?”

      “Tak ada yang sakit. Tapi coba lihat baik-baik.”

      “Tidak ada apa-apa, seperti wajah biasanya, apa yang mas rasakan?” timpal istrinya heran.

      Bahar tercekat. Ketika ia menatap cermin lagi, kepala babi itu telah lenyap. Wajahnya kembali seperti semula. Dia tidak melanjutkan cerita kepada istrinya. Tapi ketakutan itu tertinggal, membekas dalam benaknya.

      Keesokan paginya, hal serupa terulang. Bahkan lebih jelas. Ia bisa melihat gurat-gurat kasar di kulitnya, kilau minyak di ujung hidung, bahkan bisa mendengar dengus napas berat khas babi hutan. Ia gemetar. Tapi saat Sinta datang, lagi-lagi ia tidak melihat perbedaan apa-apa pada suaminya itu.

      Tiga kali dalam seminggu Bahar menemui psikolog berbeda. Bahkan dia sempat pergi ke dukun. Tapi tak satu pun yang bisa menjelaskan kenapa wajah babi itu terus muncul di cermin tiap pagi, selama beberapa menit, lalu hilang perlahan.

      Semua itu membuat Bahar semakin gelisah. Bahkan setiap malam ia dihantui mimpi-mimpi. Dalam tidurnya, ia melihat perempuan-perempuan muda seksi yang pernah ia sewa dan panggil diam-diam dalam perjalanan dinas. Mereka menertawakannya dengan suara serak dan mencemoohnya dengan kata-kata yang mengiris harga dirinya.

      Ia kadang juga bermimpi melihat uang-uang proyek, uang rakyat, komisi-komisi haram yang pernah diterimanya melayang di sekelilingnya seperti daun gugur, lalu berubah menjadi abu dan menutup wajahnya. Bahkan, dalam satu mimpi, ia terperangkap di dalam kandang besi. Dari luar, orang-orang memandangnya jijik seperti binatang kotor yang patut dijauhi.

      Namun, dunia nyata tetap berjalan seolah tak ada yang terjadi. Orang lain tidak melihat ada perubahan apa pun pada diri Bahar. Ia tetap hadir di rapat-rapat penting, menyampaikan pidato tentang moral, integritas, dan keadilan, nasib rakyat dan segala macamnya. Orang-orang tetap mencium tangannya, memujinya sebagai pemimpin idaman.

      Hingga suatu hari, Bahar menerima undangan dari seorang menteri yang juga petinggi partai untuk menghadiri jamuan khusus di hotel berbintang. Bahar datang mengenakan setelan terbaiknya, berusaha menjaga wibawa meski dadanya terasa penuh sesak oleh gangguan yang terjadi belakangan ini.
      **
      Ruang jamuan itu mewah dan megah, tentu tamunya juga orang-orang penting dan orang-orang hebat. Saat tiba di lokasi, Ia langsung menuju kursi yang diarahkan. Tentu saja, bersebelahan dengan tamu terhormat lain. Tapi sesaat setelah ia duduk, tubuhnya membeku. Pemandangan di hadapannya seperti mimpi buruk yang menjelma nyata.

      Para undangan, sejumlah anggota dewan, bupati, wali kota, gubernur, para menteri, penegak hukum,  hingga pengusaha banyak sekali dari yang hadir memiliki kepala yang sama yaitu kepala babi. Mereka berbadan manusia, bersetelan jas rapi, dengan dasi-dasi mewah. Mereka tertawa, bercakap ringan, membahas proyek, urusan pribadi, hingga urusan kenegaraan dengan tenang, seolah tak ada yang ganjil.

      Salah satu dari mereka, seorang menteri yang terkenal berkinerja bagus dan sering muncul di layar kaca menepuk bahu Bahar. “Hei Bahar. Kita sama sekarang,” ujarnya, tersenyum lebar dengan moncong merah muda. “Selamat datang.”  Dia kemudian tertawa terkekeh-kekeh, ditimpali oleh yang lain.

      Bahar ingin bangkit, ingin lari. Tapi tubuhnya terlalu berat. Ia melihat sekeliling. Yang berwajah manusia tidak menyadari ada yang aneh. Namun tampaknya yang berkepala babi saling mengetahui satu sama lain. Di ruangan berseliweran orang-orang berkepala babi, beberapa menteri dan penegak hukum yang amat dia hormati ternyata berkepala babi yang lebih menyeramkan, taring mereka panjang seperti babi hutan.

      Seolah dalam ruangan itu disesaki orang dengan kepala-kepala babi yang licik dan lihai, yang doyan berkubang lumpur kotor, tapi pandai membawakan diri. Doyan memakan apa saja dari meja rakyat, bahkan bisa memakan kembali apa yang telah dimuntahkannya .

      Dan Bahar sadar, cermin selama ini bukan ilusi belaka. Cermin telah menunjukkan jati dirinya yang sejati. Ia bukan Bahar yang dulu. Ia kini bagian dari kawanan manusia berkepala babi.

      Di luar,  di banyak titik baliho besar menampilkan wajahnya yang teduh, dengan berbagai tulisan kata mutiara.

      Di pertemuan-pertemuan, masyarakat masih bersorak menyebut namanya. Mereka menyambutnya dengan senyum, penghormatan dan harapan. Mereka tak tahu apa yang ada di balik kulit itu.

      Tapi Bahar tahu. Setiap kali ia menatap cermin, ia menyadari dirinya bukan lagi orang betulan, dan perubahan itu terjadi saat menjalani periode kedua di legislatif.

      Discussion about this post

      Recommended.

      Terima Audiensi PERADIN, Wali Kota Pariaman Dukung Kehadiran Mahkamah Desa

      Terima Audiensi PERADIN, Wali Kota Pariaman Dukung Kehadiran Mahkamah Desa

      Motif di Balik Penunjukan Grace Natalie sebagai Staf Khusus Presiden, Kebutuhan atau Politis?

      Motif di Balik Penunjukan Grace Natalie sebagai Staf Khusus Presiden, Kebutuhan atau Politis?

      Trending.

      No Content Available
      • Redaksi
      • Kode Etik Jurnalistik
      • Pedoman Media Siber
      • Disclaimer

      Hak Cipta Radarhukum.id © 2024

      No Result
      View All Result
      • HOME
      • Berita
        • Internasional
        • Nasional
        • Daerah
        • Hukrim
        • Pendidikan
        • Politik
      • EDUKASI HUKUM
        • Agraria
        • Islam & Keluarga
        • Perdata
        • Pidana
        • Tata Negara
      • OPINI
      • PROFIL
      • CATATAN REDAKSI

      Hak Cipta Radarhukum.id © 2024

      Welcome Back!

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In